sumedangekspres – Perjalanan Hidup Mahalini Usai Kehilangan Sang Ibu dan Menikah Dengan Rizky Febian.
Perubahan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan setiap orang.
Bagi Mahalini, perjalanan hidupnya penuh dengan liku-liku dan pelajaran berharga.
Ia mengalami kehilangan yang mendalam saat ibunya pergi untuk selamanya.
Kehilangan tersebut tidak hanya mengubah pandangannya, tetapi juga mengubah cara ia menjalani hidup.
Mahalini menceritakan bahwa setelah ibunya tiada, banyak hal yang berubah dalam dirinya.
Baca Juga:Bercanda Berlebihan, Siswa SMP di Gresik Dianiaya Teman Sampai PingsanTerjebak Direruntuhan Karena Longsor, Ini Kisah Tragis Omayra Sánchez
“Jujur ya, banyak hal perubahan yang gue rasakan setelah nggak ada mama, setelah menikah, setelah semuanya ini terjadi. Iya, gue bersyukur gue ada di titik hari ini,” ujarnya dengan tulus.
Dalam momen-momen seperti ini, kita menyadari betapa berharganya kehadiran orang terkasih.
Setelah melewati masa berduka, Mahalini menemukan cinta sejatinya dalam diri Rizky Febian.
Namun, pernikahan juga membawa tantangan baru dalam hidupnya.
Salah satu perubahan paling mencolok yang dirasakan oleh Mahalini adalah penurunan energinya saat bertemu banyak orang.
Dulu, ia dikenal sebagai sosok ceria dan senang bersosialisasi.
Mahalini mengingat kembali masa-masa ketika ia dapat berinteraksi dengan banyak orang tanpa merasa lelah.
Kini, kondisi itu tampaknya berubah drastis.
“Mahalini yang dulu itu Mahalini yang (ceria), gue bisa ketemu banyak orang, tapi sekarang gue nggak bisa. Gue habis nyanyi istirahat, energi benar-benar habis, sehabis-habisnya,” ungkapnya dengan nada reflektif.
Perubahan dalam diri Mahalini juga terlihat dari keputusannya untuk sering menolak ajakan teman.
Baca Juga:Manekin Dari Tubuh Manusia? Ini Kisah Tentang La Pascualita yang ViralBerdansa Dengan Mayat Selama 7 Tahun Karena Terobsesi Oleh Kecantikan Seorang Wanita
Bagi sebagian orang, hal ini bisa disalahartikan sebagai sikap enggan bergaul.
Namun, Mahalini menjelaskan bahwa bukan berarti ia tidak ingin berbaur.
“Ada beberapa orang bilang, ‘Mahalini itu udah nggak pernah berbaur lagi ya.’ Bukan gitu, tapi gue nggak bisa,” ujarnya dengan jujur.
Mahalini menganggap perubahan ini sebagai bagian dari proses pendewasaan.
Setiap orang pasti mengalami fase-fase di mana mereka merasa perlu menarik diri dari keramaian.
“Mungkin (pendewasaan diri), gue merasanya gitu sih. Pernah nggak sih merasa, ketemu sama banyak orang terus energi kalian habis?” pungkasnya.
Di sinilah pentingnya mengenali diri sendiri dan batasan yang dimiliki.