Ibu Hamil KEK di Sumedang Dipantau Melalui Aplikasi

PAPARKAN: Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli didampingi Sekda Tuti Ruswati saat mempresentasikan dua inovasi ‘Sabe
ISTIMEWA, PAPARKAN: Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli didampingi Sekda Tuti Ruswati saat mempresentasikan dua inovasi ‘Saber Bunting’ dan ‘Sicakep’ pada Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) di Bandung, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang kembali menjadi kandidat juara pada Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) setelah masuk 25 besar (Top 25). Sebelumnya pada KIJB Tahun 2023 inovasi ‘WA Kepo’ dari Pemda Kabupaten Sumedang terpilih sebagai inovasi terbaik dari yang terbaik.

Pada KIJB Tahun 2024 Pemda Kabupaten Sumedang mengirimkan dua inovasi unggulan yakni “Saber Bunting” (Sapu Bersih Bumil KEK dan Balita Stunting) dan “Sicakep” (Sistem Informasi Cegah Kematian Persalinan).

Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati hadir langsung mempresentasikan dua inovasi tersebut di hadapan Tim Juri KIJB.

Baca Juga:Pengamat Ade Sunarya Sebut Indikator Kesuksesan PilkadaViral, Masuk Kahatex Ditarif Rp 22 Juta, Manajemen Bantah Tudingan Menyesatkan

Presentasi dan wawancara tersebut berlangsung di Gedung Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat, Bandung. Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli saat ditemui menyebutkan, Sumedang kembali mengikuti KIJB yang ketiga kalinya di Tahun 2024 dan berhasil masuk Top 25.

“Tadi Juri KIJB menyampaikan ada 25 nominasi yang masuk dan Sumedang 2 inovasinya masuk ke dalam 25 nominasi. Satu Inovasi ‘Sicakep’ dan ‘Saber Bunting’,” ujarnya, baru-baru ini.

Dijelaskan Pj Bupati, inovasi ‘Sicakep’ berupa aplikasi digital sedangkan ‘Saber Bunting’ lebih kepada sistem non digital untuk memantau kesehatan ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) dan anak stunting.

“Dalam Sicakep ini menggunakan smart watch memantau real time. Kalau yang non digital (Saber Bunting) memastikan bahwa wanita yang hamil di daerah pelosok berisiko dan miskin dipastikan dikunjungi setiap hari oleh kader-kader dan petugas yang berada di Puskesmas Haurngombong,” kata Yudia.

Menurutnya, yang lebih penting bagi Sumedang ialah bisa mempertahankan keberlanjutan inovasinya.

“Tepak tularnya jelas terukur, bahkan sampai 260 Kabupaten Kota telah datang ke Sumedang untuk mereplikasi ini,” tutur Yudia.

Yudia berharap, tim inovasi dari Sumedang bisa kembali meraih juara pada ajang KIJB.

Baca Juga:Fasilitas Olahraga di Sumedang Kian MemprihatinkanKPU Sumedang Terima Logistik Pilkada 2024

“Mudah-mudahan dalam ajang ini Kabupaten Sumedang bisa meyakinkan bahwa pemerintah daerahnya penyelenggara inovasi pelayanan publik terbaik,” pungkasnya.

KIJB sendiri merupakan komitmen Pemdaprov Jabar dalam meningkatkan budaya inovasi sekaligus memberikan apresiasi kepada para inovator. Peserta KIJB 2024 terdiri dari perangkat daerah dan biro di lingkup Pemda Provinsi Jabar, Pemkab dan Pemkot se-Jabar, balai, biro kementerian, lembaga, perguruan tinggi, BUMN serta BUMD di Jawa Barat. (red)

0 Komentar