sumedangekspres – Pada Rabu, 16 Oktober, Jessi diperiksa polisi menyusul insiden penyerangan yang melibatkan salah satu penggemarnya.
Setelah menjalani pemeriksaan intensif selama enam jam di Kantor Polisi Gangnam, Seoul, terkait dugaan kasus penyerangan, Jessi akhirnya dibebaskan.
Insiden ini terjadi ketika seorang remaja pria meminta foto setelah Jessi menyelesaikan penampilannya di sebuah acara malam.
Baca Juga:Kasus DUI Suga BTS Menjadi Topik Hangat Kembali, Ada Apakah Gerangan?Siapa Sangka Harga Outfit Jin BTS Saat Sambut Kepulangan J-Hope Dari Wamil Seharga 3 Motor Sport
Remaja berusia 17 tahun itu dengan sopan meminta foto kepada Jessi, tetapi setelah dua kali permintaan yang ditolak, salah satu anggota rombongan Jessi tiba-tiba menyerang penggemar tersebut menggunakan kipas.
Korban tersebut menceritakan, “Saat itu, saya bertemu Jessi dan teman-temannya di toilet klub, di mana mereka tanpa alasan yang jelas mulai menyerang saya ketika saya meminta untuk masuk lebih dulu. Mereka bahkan mencoba untuk memasukkan kepala saya ke dalam toilet dan merampas dompet saya, dengan mengatakan saya bisa mengambilnya kembali jika meminta maaf dengan berlutut.”
Situasi ini mengejutkan Jessi, sehingga ia tidak sempat menanyakan kondisi penggemarnya setelah insiden tersebut.
Selain insiden terbaru ini, kasus lama pun kembali mencuat, di mana seorang korban mengaku pernah diserang oleh Jessi pada tahun 2013 di sebuah klub di Itaewon, Seoul.
Dalam kejadian yang terjadi pada Mei 2013 itu, Jessi diduga terlibat dalam penyerangan terhadap seorang wanita Korea-Amerika di toilet klub. Meskipun korban telah melaporkan insiden tersebut, laporan itu kemudian dibatalkan.
Jessi membantah keterlibatannya dalam penyerangan dan mengklaim bahwa ia hanya berusaha melerai keributan yang terjadi.
Namun, korban menyatakan bahwa ada alasan lain di balik keputusannya untuk mencabut laporan, menyoroti ketidakpuasan terhadap situasi tersebut.
Baca Juga:J-Hope BTS Resmi Selesaikan WamilDituduh Sebagai Mafia Skincare, Heni Sagara Segera Berikan Klarifikasi
Setelah insiden itu, ia mencabut laporan karena harus kembali ke Amerika Serikat untuk bekerja, menyadari bahwa kasus tersebut tidak dapat dilanjutkan tanpa kehadirannya di Korea.
Kondisi ini menunjukkan betapa rumitnya situasi hukum yang melibatkan tokoh publik dan dampaknya terhadap kehidupan pribadi. Jessi kini harus menghadapi konsekuensi dari insiden-insiden tersebut, baik yang baru maupun yang sudah lama.