sumedangekspres – Tumor otot lurik adalah jenis tumor yang jarang terjadi dan lebih umum dialami oleh pria. Tumor ini dapat mengganggu kemampuan bergerak penderitanya dan menimbulkan berbagai gejala lainnya. Oleh karena itu, penanganan yang tepat perlu dilakukan sedini mungkin.
Otot lurik, yang juga dikenal sebagai otot rangka, terletak di antara tulang dan bekerja sama dengan tendon untuk membentuk jaringan serat yang terlihat seperti pita melintang. Selain itu, otot lurik juga ditemukan di jantung dan memiliki fungsi vital, seperti mendukung sistem pernapasan, mengatur gerak dan postur tubuh, serta memompa darah ke seluruh tubuh.
Apabila terdapat tumor pada otot lurik, fungsi-fungsi tersebut dapat terganggu, menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih serius. Mengenali jenis, gejala, dan langkah penanganan tumor otot lurik sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih besar.
Tumor Otot Lurik dan Jenis-Jenisnya
Baca Juga:Rekomendasi Bedak Biang Keringat yang Efektif dan Mudah ditemukanPenyebab dan Penanganan Keratosis Pilaris
Tumor yang berasal dari otot lurik terdiri dari beberapa jenis. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis tumor otot lurik:
1. RabdomiomaRabdomioma adalah tumor jinak yang dapat muncul pada otot lurik. Tumor ini dapat dialami oleh siapa saja, termasuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Rabdomioma dapat terbentuk pada otot jantung (rabdomioma kardiak) atau di luar jantung.
2. RabdomiosarkomaRabdomiosarkoma adalah tumor ganas yang biasanya muncul pada otot yang melekat pada tulang dan sendi. Tumor ini juga bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh lainnya, seperti kepala, leher, lengan, kaki, dan saluran kemih. Rabdomiosarkoma jarang terjadi dan umumnya menyerang anak-anak, terutama anak laki-laki.
Gejala Tumor Otot LurikKanker otot lurik tergolong jarang, tetapi berbahaya karena dapat menyebar cepat ke jaringan dan organ tubuh lain. Penting untuk mengenali gejala agar bisa ditangani dengan segera. Pada tahap awal, tumor atau kanker otot lurik mungkin tidak menunjukkan gejala, tetapi seiring perkembangan, beberapa gejala yang dapat muncul meliputi:
– Benjolan pada bagian tubuh tertentu, seperti leher, tenggorokan, dada, lengan, atau tungkai.- Benjolan di sekitar organ intim disertai rasa nyeri saat berhubungan seksual.- Sesak napas atau napas terasa berat.- Nyeri dan benjolan pada otot.- Gangguan pendengaran.- Benjolan pada mata atau mata tampak menonjol.- Kesulitan buang air kecil atau besar.- Sulit menelan.- Sering mimisan.- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas.- Melemahnya anggota gerak tubuh tertentu, seperti tangan atau kaki.