Faktor Risiko yang Dapat Meningkatkan Kemungkinan Terjadinya Gangguan Panik

Faktor Penyebab Gangguan Panik
Faktor Risiko yang Dapat Meningkatkan Kemungkinan Terjadinya Gangguan Panik.
0 Komentar

sumedangekspres – Gangguan panik adalah kondisi yang ditandai oleh serangan panik atau kecemasan yang muncul secara tiba-tiba dan berulang, seringkali tanpa alasan yang jelas. Ini termasuk dalam kategori gangguan kecemasan dan lebih berisiko terjadi pada individu yang pernah mengalami peristiwa traumatis, memiliki gangguan mental lain, atau memiliki riwayat keluarga dengan gangguan panik.

Penanganan gangguan panik dapat dilakukan melalui psikoterapi atau dengan obat-obatan, dengan tujuan untuk mengurangi frekuensi serangan dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

Penyebab Gangguan Panik

Penyebab gangguan panik belum sepenuhnya dipahami. Namun, diduga ada kelainan pada amigdala, bagian otak yang mengatur respons terhadap rasa takut. Pada individu dengan gangguan panik, amigdala memberikan respons berlebihan terhadap situasi atau objek yang sebenarnya tidak berbahaya. Selain itu, ketidakseimbangan neurotransmitter seperti GABA, kortisol, dan serotonin juga dianggap berkontribusi.

Baca Juga:Aerial Yoga Menggabungkan Gerakan, Pernapasan, dan Meditasi: Manfaat Aerial Yoga bagi KesehatanPermen Pelega Tenggorokan yang Bagus dan Mudah didapatkan di Pasaran

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gangguan panik meliputi:

– Riwayat keluarga dengan gangguan panik- Penyakit mental lain, seperti depresi dan gangguan kecemasan- Pengalaman traumatis, seperti kecelakaan atau kekerasan- Perubahan besar dalam hidup, seperti perceraian atau kehilangan orang tercinta

Gejala Gangguan Panik

Gangguan panik ditandai oleh serangan panik yang mendadak dan berulang, bisa terjadi hingga empat kali sehari atau lebih. Gejala yang sering menyertai serangan panik meliputi:

– Nyeri dada- Sensasi tersedak- Menggigil- Mual- Mulut kering- Sesak napas- Jantung berdebar- Berkeringat- Kesemutan di tangan atau kaki

Gejala ini biasanya berlangsung selama 5–20 menit, namun pada kasus yang lebih parah, bisa berlangsung lebih dari satu jam.

Kapan Harus Ke Dokter

Jika Anda mengalami gejala gangguan panik yang sering muncul, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Gangguan ini tidak dapat diatasi sendiri dan bisa semakin parah tanpa pengobatan yang tepat. Beberapa gejala gangguan panik mirip dengan kondisi medis lain, seperti penyakit jantung, sehingga diagnosis yang tepat sangat penting.

Diagnosis Gangguan Panik

Diagnosis diawali dengan wawancara mengenai gejala dan riwayat medis pasien. Dokter akan menanyakan:

– Gejala dan durasinya- Riwayat penyakit- Faktor pemicu ketakutan atau stres

0 Komentar