sumedangekspres, PAMULIHAN – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sumedang kembali menggelar pelatihan bertema agama bagi aparatur sipil negara (ASN). Program tersebut bekerja sama dengan PT Syifa Madinah Arafah yang berpengalaman dalam pelatihan berbasis keagamaan untuk meningkatkan integritas dan kapasitas ASN, dengan harapan memperkuat norma keagamaan dan meningkatkan profesionalisme ASN dalam melayani masyarakat.
Pelatihan bertajuk Pesantren Kilat bagi ASN Pejabat Administrator ini diadakan di Pesantren Islam Internasional Terpadu Asy-Syifaa wal Mahmuudiyyah, Dusun Simpang, Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, pada 25-26 Oktober.
Pimpinan Pondok Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmudiyyah, Abuya KH. Muhyiddin Abdul Qadir Al-Manafi, MA menyampaikan pesantren Kilat bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pejabat Administrator ini dirancang khusus untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam tugas kepemerintahan.
Baca Juga:Pelestarian Lingkungan, TNI Lakukan Penghijauan di SurianSenapan Angin Cipacing Siap Bersaing Global, Pengrajin:Â Terkendala Ekspor
Melalui pelatihan tersebut, para peserta diharapkan dapat memahami peran strategis mereka sebagai aparatur negara yang tidak hanya melayani masyarakat, tetapi juga menjalankan peran sebagai khalifah fil ardi atau pemimpin di muka bumi. Oleh karena itu, pengayaan pengetahuan agama menjadi bagian penting dari upaya membentuk aparatur yang profesional dan berintegritas tinggi.
“Kegiatan ini juga merespons kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan publik yang sesuai dengan semangat rahmatan lil ‘alamin,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Sumedang, Ate Hadan Adi Gunawan, mengatakan, pelatihan tersebut memberikan pemahaman holistik, agar ASN dapat menjalankan peran dengan landasan keagamaan yang kuat.
“Sebagai abdi negara dan masyarakat, ASN harus memiliki tanggung jawab moral yang tinggi,” ujarnya.
Kurikulum yang digunakan dalam Pesantren Kilat ini disusun oleh PT. Syifa Madinah Arafah dengan dukungan dari BKPSDM Kabupaten Sumedang. Selain kurikulum yang dirancang khusus, pelatihan juga didukung oleh fasilitator-fasilitator yang berkompeten di bidang keagamaan dan manajemen publik.
Diharapkan, pendekatan terpadu ini dapat menciptakan ASN yang tidak hanya memahami nilai agama, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam peningkatan mutu layanan publik.
Sebanyak 70 pejabat administrator dari berbagai jabatan, seperti sekretaris dinas, kepala bidang, dan sekretaris kecamatan, mengikuti pelatihan dengan kurikulum khusus yang didukung fasilitator berkompeten di bidang agama dan manajemen publik.