“Kami sudah beberapa kali mengajukan bantuan kepada dinas pendidikan terkait fasilitas IT, tetapi hingga saat ini belum terealisasi. Bahkan, kami sempat masuk dalam daftar penerima bantuan tahun 2024, namun daftar itu hilang tanpa penjelasan dari pihak terkait,” ungkapnya.
Selain itu, para kepala sekolah dan komite dari tiga sekolah tersebut juga menyampaikan aspirasi mengenai kebutuhan program rehabilitasi ruang kelas.
“Program bantuan rehabilitasi ruang kelas untuk lima tahun ke belakang belum ada lagi, sementara kondisi beberapa ruang kelas di sekolah kami sudah tidak layak dan perlu diperbaiki,” kata salah satu kepala sekolah. (bim)