Munculnya Aplikasi Pengganti Google dalam Era Kecerdasan Buatan

Munculnya Aplikasi Pengganti Google dalam Era Kecerdasan Buatan
Munculnya Aplikasi Pengganti Google dalam Era Kecerdasan Buatan (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Munculnya Aplikasi Pengganti Google dalam Era Kecerdasan Buatan.

Dominasi Google sebagai mesin pencari terancam oleh kemunculan berbagai aplikasi dan layanan baru.

Kini, kita menyaksikan hadirnya berbagai aplikasi pengganti Google yang menawarkan pendekatan berbeda dalam mencari informasi.

Salah satu aplikasi yang mencuri perhatian adalah ChatGPT dari OpenAI, yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memberikan jawaban yang cepat dan relevan.

Baca Juga:Ini Besaran Gaji CPNS yang Lolos Rekruitmen 2024Sosialisasi Pemilu di UPI Sumedang Melalui Pemutaran Film

Selain itu, Perplexity yang didukung oleh Amazon juga menjadi salah satu alternatif yang layak dipertimbangkan.

Media sosial seperti TikTok juga mengubah cara pengguna, terutama Gen-Z, mencari informasi.

Banyak pengguna Gen-Z yang lebih suka mencari tutorial, rekomendasi restoran, dan resep masakan melalui TikTok ketimbang menggunakan Google.

Fenomena ini menunjukkan bahwa aplikasi pengganti Google semakin diminati, terutama di kalangan generasi muda.

Terbaru, Meta, perusahaan induk Facebook, dikabarkan sedang mengembangkan mesin pencari berbasis AI.

Laporan dari Reuters pada 29 Oktober 2024 mengungkapkan bahwa Meta berusaha mengurangi ketergantungan pada Google dan Bing.

Tren mesin pencari berbasis kecerdasan buatan berkembang pesat sejak kemunculan ChatGPT pada tahun 2022.

Baca Juga:Chord Lagu Darah Juang, Lagu Para Aktivis Mahasiswa : mereka dirampas haknya tergusur dan laparLirik & Chord Iksan Skuter – Tanah Nurani: Tanah ini adalah tanah Nurani Takkan ada air mata

Google dan Microsoft kini berlomba-lomba menarik perhatian pengguna dengan memperkenalkan sistem AI dalam produk mereka.

Meta tampaknya tidak ingin tertinggal dalam perlombaan ini dan ingin menghadirkan solusi alternatif sebagai aplikasi pengganti Google.

Berdasarkan laporan, sistem web crawler yang dikembangkan Meta dirancang untuk memberikan jawaban dalam bahasa sehari-hari.

Dengan demikian, pengguna akan mendapatkan informasi yang lebih mudah dipahami dan relevan.

Chatbot yang dikembangkan Meta kini sudah tersedia di platform populer seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

Selama ini, Meta mengandalkan Google dan Bing untuk memberikan informasi terkini kepada pengguna.

Namun, dengan peluncuran mesin pencari sendiri, Meta berencana untuk menjadi lebih mandiri.

Meta belum memberikan komentar resmi terkait pengembangan ini, namun langkah ini jelas menunjukkan ambisi mereka.

Google saat ini juga tengah melakukan berbagai langkah untuk mempertahankan posisinya.

Mereka mengintegrasikan model AI Gemini ke dalam produk seperti Search, Gmail, dan lainnya.

Tujuannya adalah untuk memberikan jawaban yang lebih intuitif kepada pengguna dengan menggunakan bahasa sehari-hari.

0 Komentar