sumedangekspres – Gigi renggang, atau diastema, adalah kondisi di mana terdapat celah antara gigi, yang paling sering terjadi di antara gigi depan. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti kebiasaan buruk (misalnya menghisap ibu jari), penggunaan dot bayi yang berlebihan, atau faktor lainnya.
Pada anak-anak, gigi renggang biasanya dianggap normal karena membantu memberi ruang bagi pertumbuhan gigi permanen, dan umumnya akan hilang saat gigi taring permanen muncul. Namun, pada orang dewasa, kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit gusi atau faktor lain yang lebih serius.
Untungnya, ada berbagai cara untuk mengatasi gigi renggang, tergantung pada penyebabnya. Konsultasi dengan dokter gigi adalah langkah yang baik untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Penyebab Gigi Renggang
Baca Juga:Rekomendasi Vitamin C yang Aman Untuk Ibu Hamil yang Dapat ditemukan di ApotekDaftar Manfaat Teh Jahe dan Lemon untuk Kesehatan
Gigi renggang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang dapat dicegah maupun yang tidak. Berikut adalah beberapa penyebabnya:
1. Periodontitis: Peradangan pada gusi yang dapat menyebabkan gusi mengendur.2. Jaringan penghubung yang terlalu tebal: Ini bisa mendorong gigi dan menyebabkan celah.3. Bentuk, ukuran, dan posisi gigi yang abnormal: Gigi yang tidak normal dapat menciptakan celah antargigi.4. Hyperdontia: Jumlah gigi yang berlebihan dapat menyebabkan celah yang tidak normal.5. Gigi permanen yang tanggal: Kehilangan gigi dapat menimbulkan celah.6. Kebiasaan buruk: Seperti menghisap ibu jari atau menggigit bibir bawah.7. Reflek menelan yang salah: Posisi lidah yang tidak tepat saat menelan dapat mendorong gigi.8. Timbulnya kista: Kista di area mulut atau gusi juga bisa menjadi penyebab.
Cara Mengatasi Gigi Renggang
Meskipun gigi renggang tidak selalu menimbulkan masalah kesehatan serius, kondisi ini bisa memengaruhi kepercayaan diri. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi gigi renggang:
1. Behel atau kawat gigi: Menggunakan kawat gigi untuk merapatkan gigi secara bertahap.2. Behel transparan: Terbuat dari plastik, dapat dilepas pasang, dan harus digunakan selama 22 jam sehari.3. Veneer gigi: Penambalan celah menggunakan bahan porselen atau resin yang menyerupai gigi.4. Bonding gigi: Menambal celah tanpa mengikis lapisan email gigi, menggunakan resin yang menyerupai gigi.5. Frenectomy: Memotong labial frenulum yang terlalu tebal, sering dikombinasikan dengan bonding atau veneer.6. Dental bridge: Gigi tiruan yang mengisi celah gigi yang hilang, memerlukan gigi di sebelahnya sebagai penopang.7. Implan gigi: Memasang gigi tiruan tanpa memerlukan gigi penopang, dengan menanam besi ke dalam gusi.