sumedangekspres – Pemerintah Desa Mandalaherang Kecamatan Cimalaka memprioritaskan pemberdayaan masyarakat sebagai fokus utama penggunaan anggaran Dana Desa tahap dua tahun 2024. Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Mandalaherang Eded Ruspendin melalui Sekretaris Desa Susilawati S Sos kepada Sumeks, kemarin.
Ia menyampaikan, alokasi anggaran tersebut diarahkan khusus untuk program kesehatan masyarakat, terutama bagi remaja dan calon pengantin.
“Pengalokasian tahap dua ini kebanyakan untuk pemberdayaan, seperti penyuluhan kesehatan remaja dan kesehatan reproduksi,” ujar Susilawati.
Baca Juga:Trick or Treat? Asal Usul dan Tradisi Hari Halloween 31 OktoberPeringatan Hari Menabung Sedunia 31 Oktober: Menggugah Kesadaran akan Pentingnya Tabungan
Edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja menjadi bagian penting dari program tersebut sebagai upaya meminimalkan risiko stunting melalui pemahaman kesehatan sejak dini. Ia menjelaskan, program edukasi kesehatan tersebut dimulai dari calon pengantin hingga kelas ibu hamil, yang bekerja sama dengan Puskesmas setempat.
“Setelah calon pengantin, edukasi dilanjutkan ke kelas ibu hamil untuk memastikan kesehatan ibu dan anak,” tambahnya.
Selain itu, Desa Mandalaherang juga menginisiasi Rumah Desa Sehat, sebuah program yang dilaksanakan dalam dua tahap. Program tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari RT, kader kesehatan, Posyandu, PKK, hingga tokoh masyarakat untuk bersama-sama membahas dan mencari solusi masalah sosial, kesehatan, serta ekonomi di desa.
“Rumah Desa Sehat menjadi wadah aspirasi masyarakat untuk mencari solusi dari berbagai persoalan desa,” jelas Susilawati.
Dalam anggaran tahap kedua ini, Desa Mandalaherang juga mengalokasikan dana untuk rehabilitasi fasilitas PAUD berupa pemasangan kanopi sebagai ruang terbuka yang aman bagi anak usia dini. Sarana olahraga di Gor desa juga akan diperbarui, termasuk pengadaan cermin “compact mirror” di tiga titik jalan desa yang dianggap rawan untuk membantu mencegah kecelakaan.
Di bidang ketahanan pangan, Desa Mandalaherang berencana menambah bibit kopi yang akan diberikan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktani) untuk dikelola di lahan desa yang belum dimanfaatkan secara optimal. Program ini diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) melalui produk unggulan desa.
“Kami berharap produk kopi ini dapat dikelola dan menjadi sumber pendapatan desa secara mandiri,” ujar Susilawati.