“Kemendikbud menentukan siapa saja yang ikut asesmen, berdasarkan sistem sampel dari beberapa siswa di satuan pendidikan,” jelas Eka.
Ia menambahkan bahwa asesmen ini mengukur efektivitas proses pembelajaran di satuan pendidikan.
“Jika hasil asesmen baik, berarti sekolah itu berhasil, begitu juga sebaliknya,” katanya.
Baca Juga:Abis Kuota Jadi Gak Panik, Ini 5 Cara Hutang Pulsa Telkomsel TermudahLangsung Terbebas, Ini 5 Doa Pelunas Hutang Paling Ampuh 2024
Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang bertugas melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan asesmen nasional.
“Petugas dari setiap sekolah akan mengawasi pelaksanaan asesmen berbasis komputer ini,” ujarnya.
Eka melanjutkan bahwa hasil asesmen tidak langsung diketahui, tetapi akan dirilis dalam bentuk rapor pendidikan.
“Hasil rapor pendidikan akan menunjukkan tingkat literasi dan numerasi di satuan pendidikan,” jelasnya.
Jika tingkat literasi berada di bawah 60, maka diperlukan upaya perbaikan.
Sebaliknya, jika hasilnya di atas 60, bahkan mendekati 80 atau 90, berarti asesmen terlaksana dengan baik.
Eka menegaskan bahwa asesmen ini bukan untuk mengukur kemampuan siswa secara individu.
“Ini lebih sebagai masukan untuk guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” pungkasnya.
Baca Juga:5 Aplikasi Musik Tanpa Iklan untuk Pengalaman Mendengarkan Musik Tanpa GangguanApa yang Dimaksud dengan Musik Tradisional? Ini Penjelasan Musik Tradisional, Contoh dan Fungsinya
Demikian pembahasan mengenai Asesmen Nasional di Kabupaten Sumedang Berjalan Lancar untuk Tingkat SD, SMP, dan SMA.***