Kegiatan ini diharapkan memperkuat kesiapan Humas Polri dalam menghadapi Pilkada 2024, sehingga tercipta situasi yang aman, damai, dan kondusif di seluruh wilayah Indonesia.
*Serius Tuntaskan Masalah Komunikasi*
Terkait dengan itu Dr Aqua Dwipayana menyarankan kepada semua peserta untuk lebih serius menuntaskan semua masalah komunikasi di internal institusi. Dengan menekankan dalam diri masing-masing bahwa para personil Polri adalah saudara sehingga harus saling mengasihi, menolong, dan bersama-sama mencari solusi atas seluruh persoalan yang muncul.
“Jangan sampai ada yang beranggapan bahwa sesama personil di Polri adalah saingan. Buang jauh-jauh pemikiran seperti itu. Kedepankan kekompakan dan kerja sama tim. Wujudkan selalu super tim. Dengan begitu yakinlah semua target bakal tercapai,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Baca Juga:Berhasil Kelola Hidroponik, Kalapas Sumedang Panen Sayuran Pakcoy PT Pegadaian Cabang Sumedang melaksanakan Tour office gadai experience session 8 bersama mahasiswa UNSAP FEB A
Untuk mewujudkan semua itu Dr Aqua Dwipayana menyarankan semua anggota Polri di mana saja berada agar secara konsisten melaksanakan REACH Plus A+C. Jadi tidak hanya saat bertugas saja.
Menurut pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, tanggal 23 Januari 1970 itu, selama ini telah terbukti REACH Plus A+C sukses mengatasi berbagai persoalan komunikasi. Jadi semua anggota polisi tinggal menjalankannya saja secara konsisten.
Aspek pertama adalah sikap menghargai orang lain tanpa kecuali yang diwakili dengan kata “Respect”. Penulis buku “super best seller” trilogi The Power of Silaturahim ini menegaskan di mana pun kita berada, jangan pernah menganggap remeh siapa pun. Hormati dan hargai semua orang yang berkomunikasi dengan kita.
“Jangan karena punya pangkat dan jabatan, merasa lebih hebat dari yang lain. Sehingga tidak menghargai orang lain,” kata pria yang selalu bicara apa adanya itu.
Amanah sebagai anggota polisi, ujar Dr Aqua Dwipayana, sebaiknya dimanfaat sebaik-baiknya dengan menghargai semua orang. Sehingga semuanya merasa nyaman saat bekomunikasi.
Selain itu, tambah Dr Aqua Dwipayana, masyarakat tidak ragu-ragu menyampaikan berbagai informasi kepada polisi. Sedikit banyak info yang disampaikan mereka bermanfaat buat polisi.
Kedua adalah sikap “empathy” (empati). Semua anggota polisi harus bisa merasakan yang dirasakan orang lain. Ini juga penting buat para komandan kepada seluruh anggotanya.