Dr Aqua Dwipayana: Senjata Utama dan Kelemahan Polisi di Komunikasi  

Istimewa
Istimewa
0 Komentar

Semakin tinggi jabatan dan pangkat seseorang, kata Dr Aqua Dwipayana, seharusnya orang tersebut makin rendah hati. Bukan sebaliknya yang akhirnya dapat merugikan dirinya dalam jangka panjang.

“REACH” menurut laki-laki yang hobi membaca ini tidak ada artinya jika tidak dilengkapi dengan huruf ‘A’ dan ‘C’ yakni Action dan Consistency atau Tindakan nyata dan cepat serta Konsistensi dalam pelaksanaannya. Jadi yang paling penting adalah implementasi pelaksanaannya secara terus-menerus.

Komunikasi itu ungkap Dr Aqua Dwipayana kelihatannnya sederhana. Bahkan ada orang yang menyepelekannya. Apalagi merasa sejak lahir setiap hari telah berkomunikasi.

Baca Juga:Berhasil Kelola Hidroponik, Kalapas Sumedang Panen Sayuran Pakcoy  PT Pegadaian Cabang Sumedang melaksanakan Tour office gadai experience session 8 bersama mahasiswa UNSAP FEB A

“Padahal komunikasi itu vital sekali. Jika tidak hati-hati dalam berkomunikasi dampaknya bisa fatal. Telah banyak contoh mengenai hal ini,” tegas Dr Aqua Dwipayana.

*Tahu Tugas Wartawan dan Humas*

Menariknya saat paparan, Dr Aqua Dwipayana menceritakan pengalamannya sekitar enam tahun (1988 – 1994) bekerja sebagai wartawan di media besar seperti harian Jawa Pos dan harian Bisnis Indonesia. Juga selama 10 tahun (1995 – 2005) sebagai Humas di Semen Cibinong. Kemudian namanya berubah jadi Holcim Indonesia. Setelah itu ganti nama lagi menjadi Solusi Bangun Indonesia yang merupakan anak perusahaan Semen Indonesia.

“Saya pernah jadi wartawan selama 6 tahun dan Humas 10 tahun. Sehingga tahu persis kebutuhan kedua profesi itu,” tutur Dr Aqua Dwipayana.

Pengalaman sebagai wartawan membuat Dr Aqua Dwipayana memahami secara komprehensif semua hal yang perlu dilakukan seorang jurnalis agar sukses melaksanakan seluruh tugasnya. Salah satunya adalah berusaha secara optimal menjaga, memelihara, mengembangkan, dan meningkatkan silaturahim termasuk dengan para narasumber. Hubungannya selalu terjaga dengan baik. Berkomunikasi dengan mereka tidak saat membutuhkan informasi saja.

Dr Aqua Dwipayana melakukan hal serupa saat menjadi Humas Semen Cibinong. Selalu memelihara hubungan dengan para wartawan. Komunikasinya lebih banyak non formal sehingga akrab sekali.

Pengalamannya sebagai wartawan, membuat pria yang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat itu, tahu persis kebutuhan para jurnalis. Paling utama adalah data dan memperhatikan tenggat waktunya.

Hal serupa dilakukan Dr Aqua Dwipayana saat membuat rilis. Mengetahui secara detail kebutuhan media termasuk semua data yang perlu ditampilkan dan sistematika penulisannya. Sehingga para wartawan dan redaktur yang menerima rilis tersebut langsung memuatnya, tidak perlu mengeditnya karena seluruh informasi yang disampaikan telah memenuhi kaidah jurnalistik.

0 Komentar