Dony Apresiasi Inovasi Warga Terdampak Bendungan Jatigede

BERI DUKUNGAN: Calon Bupati Sumedang nomor urut 2 Dony Ahmad Munir saat berkampanye, baru-baru ini.
ISTIMEWA, BERI DUKUNGAN: Calon Bupati Sumedang nomor urut 2 Dony Ahmad Munir saat berkampanye, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres, DARMARAJA – Calon Bupati Sumedang nomor urut 2 Dony Ahmad Munir melakukan kampanye dengan mengunjungi kelompok ibu-ibu di RT 06 RW 02 Desa Karangpakuan Kecamatan Darmaraja, baru-baru ini. Para ibu tersebut merupakan warga yang terdampak pembangunan Waduk Jatigede.

Namun kini warga tersebut berhasil bangkit dengan memproduksi aneka makanan ringan berbahan dasar singkong. Dony memberi apresiasi tinggi terhadap produk-produk lokal, seperti ketemling (emping singkong), gendar kabuyutan, wajit, keripik pisang, kacang sangrai, dan opak KWT, bahkan membeli seluruh produk yang mereka hasilkan sebagai bentuk dukungan.

Akibat lahan sawah yang sebagian besar terendam waduk, ibu-ibu di Karangpakuan memilih singkong sebagai bahan utama usaha mereka. Dengan cara produksi manual, mereka menghasilkan produk khas yang unik dan bernilai tinggi.

Baca Juga:KPU Sumedang Gandeng Persis Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024Coca-Cola Europacific Partners Indonesia Luncurkan Program WAWASAN Nusantara 

Sebagai contoh, proses pembuatan ketemling dimulai dengan mengupas dan mencuci singkong, kemudian memarutnya. Setelah itu, adonan dipres selama lima jam hingga kering, dicampur dengan bumbu, dicetak bulat, dan digoreng hingga renyah. Hasil akhir dikemas per kilogram dan saat ini dijual secara lokal di sekitar desa.

“Kami masih mengandalkan produksi manual dengan keterbatasan modal,” kata salah satu anggota kelompok usaha tersebut.

Para ibu-ibu berharap produk tersebut bisa menjadi sumber penghasilan yang lebih stabil bagi warga yang kehilangan mata pencaharian akibat dampak proyek Jatigede.

Sementara itu, warga lainnya, menjelaskan, sebelumnya banyak ibu-ibu hanya berkumpul tanpa kegiatan produktif.

“Sekarang, ada kegiatan yang bermanfaat dan menghasilkan, meski produksi kami masih sekitar satu kuintal per minggu,” ujarnya. (red)

0 Komentar