sumedangekspres – Hendrik Paparkan Strategi Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan di Debat Kedua Pilkada Sumedang 2024.
Hendrik Kurniawan, S.Pd.I., calon Bupati Sumedang nomor urut 4, mengungkapkan strategi dan pandangannya dalam debat kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Pilkada Sumedang 2024.
Debat yang diselenggarakan di Asia Plaza Sumedang ini membahas berbagai topik penting, salah satunya adalah strategi pelayanan publik untuk kelompok rentan.
Baca Juga:Pasangan ENI RIDWAN, Sesuai Amanat Presiden Prabowo Siap Bekerja untuk RAKYAT Bukan Kerabat7 Rekomendasi Rumah Murah di Sumedang, Harganya 100 Jutaan Sudah Dapat 2 Kamar Tidur dan 1 Kamar Mandi
Menanggapi pertanyaan moderator tentang strategi dalam memastikan sumber daya manusia yang tepat untuk pelayanan publik yang ramah bagi kelompok rentan, Hendrik menjelaskan pendekatannya.
“Yang pertama, tentunya pelayanan publik itu semua berlaku sama, walaupun ada perlakuan khusus ketika memang untuk kelompok-kelompok tertentu, seperti ibu hamil, orang yang sudah usia, dan yang lain-lainnya,” ujar Hendrik.
Ia menambahkan bahwa diperlukan tempat dan loket khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan kelompok rentan tersebut.
“Maka perlu ada tempat khusus dan loket khusus untuk mereka yang memerlukan perhatian, dan juga disiapkan sumber daya yang tepat,” jelasnya.
Menurut Hendrik, pelayanan publik haruslah berorientasi pada kenyamanan dan kepuasan masyarakat.
Hendrik juga mengkritik kondisi saat ini yang menurutnya masih perlu pembenahan, seperti Mall Pelayanan Satu Atap yang dianggapnya belum optimal.
“Saat ini ada Mall Pelayanan Satu Atap, tapi pintunya tidak terlalu banyak, jadi orang malah pusing juga,” katanya.
Baca Juga:Link Nonton Debat Kedua Pilkada Sumedang 2024 Hari Ini, Live Streaming Jam 1 SiangWanita Korban KDRT Kabur ke Sumedang Mencari Perlindungan
Selain itu, ia menyoroti penggunaan aplikasi digital dalam pelayanan publik yang menurutnya seharusnya tidak menjadi satu-satunya solusi.
“Sekarang aplikasi selalu dikedepankan, padahal aplikasi dan metodologi hanya untuk membantu, bukanlah segalanya, sehingga banyak orang yang tidak bisa memanfaatkan itu gara-gara tidak bisa mendownload atau menggunakannya,” ungkap Hendrik.
Menurutnya, aplikasi digital hanyalah alat bantu yang seharusnya tidak menghambat masyarakat yang kurang familiar dengan teknologi.
Dalam pandangannya, yang paling penting dalam pelayanan publik adalah memastikan kepuasan masyarakat.
“Maka yang paling penting hari ini, menurut saya, pelayanan publik menjadi sesuatu yang harus berorientasi kepada maksimalnya kepuasan dan pelayanan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa lokasi pelayanan publik harus mudah diakses oleh seluruh warga Kabupaten Sumedang.