sumedangekspres – Food coma atau yang sering disebut dengan istilah medis postprandial somnolence, adalah kondisi dimana seseorang merasa sangat lelah atau mengantuk setelah makan, terutama setelah makan dalam porsi besar atau makanan berat.
Gejala utama dari food coma adalah rasa kantuk, penurunan energi, dan perasaan ingin tidur setelah makan. Meskipun sering kali dianggap sebagai hal yang biasa, food coma sebenarnya terjadi karena beberapa perubahan fisiologis dalam tubuh yang dipicu oleh proses pencernaan makanan.
Mengapa Food Coma Terjadi?
Setelah kita makan, tubuh mulai bekerja keras untuk mencerna makanan yang masuk. Proses ini memerlukan energi dan darah untuk dikeluarkan ke saluran pencernaan. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan food coma:
Baca Juga:Ini Dia Manfaat Nasi Merah Buat yang Lagi Diet!Berbagai Macam Manfaat Saffron untuk Wajah
- Peningkatan aliran darah ke saluran pencernaan: Ketika kita makan, tubuh akan mengarahkan lebih banyak darah ke sistem pencernaan agar proses pencernaan berjalan lancar. Akibatnya, ada pengurangan aliran darah ke otak, yang dapat menyebabkan rasa kantuk dan penurunan kewaspadaan.
- Kandungan makanan: Makanan yang mengandung banyak karbohidrat, lemak, dan gula dapat memperlambat proses pencernaan dan merangsang pelepasan hormon tertentu seperti insulin. Hormon ini mempengaruhi keseimbangan gula darah, yang berhubungan dengan rasa kantuk. Makanan berat seperti makanan berlemak atau berprotein tinggi juga bisa menyebabkan tubuh merasa lebih lelah.
- Hormon dan neurotransmitter: Makanan tertentu dapat meningkatkan produksi hormon dan neurotransmitter di otak, seperti serotonin dan melatonin, yang berfungsi untuk menenangkan tubuh dan meningkatkan rasa kantuk. Karbohidrat dalam makanan, khususnya, bisa meningkatkan produksi serotonin.
Cara Mengatasi Food Coma
Meskipun food coma adalah hal yang normal setelah makan besar, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi atau menghindarinya:
- Makan dalam porsi kecil dan sering: Salah satu cara terbaik untuk menghindari food coma adalah dengan mengatur pola makan. Makan dalam porsi kecil sepanjang hari lebih baik dibandingkan makan dalam porsi besar sekali waktu. Ini membantu mencegah lonjakan gula darah yang berlebihan dan mengurangi kebutuhan tubuh untuk mencerna makanan dalam jumlah besar sekaligus.
- Pilih makanan yang lebih seimbang: Hindari makan terlalu banyak makanan berlemak dan berat. Sebaliknya, pilihlah makanan yang lebih seimbang dengan kombinasi protein, karbohidrat kompleks, dan serat. Makanan seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak cenderung memberikan energi yang lebih stabil dan tidak membuat tubuh merasa terlalu lelah.
- Perhatikan konsumsi gula: Gula dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang cepat, yang berkontribusi pada rasa kantuk setelah makan. Cobalah untuk menghindari makanan yang terlalu manis atau memiliki indeks glikemik tinggi, seperti permen, kue, atau soda.
- Jangan makan terlalu cepat: Makan terlalu cepat dapat membuat tubuh kesulitan untuk mencerna makanan dengan baik, yang bisa memperburuk rasa lelah setelah makan. Makan dengan perlahan memberikan waktu bagi tubuh untuk memproses makanan dengan lebih efisien.
- Beristirahat dengan aktif: Jika Anda merasa mengantuk setelah makan, coba untuk beraktivitas ringan seperti berjalan kaki atau berdiri sejenak. Ini dapat membantu merangsang sirkulasi darah dan mencegah rasa kantuk berlebihan.
- Tidur yang cukup: Salah satu cara untuk mengurangi efek food coma adalah dengan memastikan Anda cukup tidur di malam hari. Kelelahan kronis yang disebabkan oleh kurang tidur dapat memperburuk rasa kantuk setelah makan.
- Hidrasi yang cukup: Kadang-kadang, dehidrasi juga bisa memperburuk rasa lelah. Pastikan Anda cukup minum air sepanjang hari untuk mendukung proses pencernaan dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.