Kenapa Bali Masuk ke Daftar Tempat Pariwisata yang Dihindari? Berikut Penjelasannya

Kenapa Bali Masuk ke Daftar Tempat Pariwisata yang Dihindari? Berikut Penjelasannya
(ist) Kenapa Bali Masuk ke Daftar Tempat Pariwisata yang Dihindari? Berikut Penjelasannya
0 Komentar

sumedangekspres – Fodor’s, sebuah produsen panduan perjalanan ternama, baru-baru ini merilis daftar destinasi yang sebaiknya dipertimbangkan atau bahkan dihindari pada tahun 2025.

Salah satu tempat yang masuk dalam daftar tersebut adalah Bali, destinasi populer di Indonesia yang kini menjadi sorotan.

Setiap tahun, Fodor’s selalu merilis daftar tempat-tempat yang dulunya terkenal, namun kini mulai kehilangan daya tarik atau bahkan tutup permanen.

Baca Juga:Apa Sih Food Coma Itu? Berikut Penjelasan dan Cara AtasinyaIni Dia Manfaat Nasi Merah Buat yang Lagi Diet!

Ada beberapa alasan mengapa Bali masuk dalam daftar hitam ini. Salah satunya adalah kebijakan pemerintah yang lebih fokus pada pengalaman turis ketimbang kesejahteraan penduduk lokal.

Selain itu, masalah seperti kemacetan, kepadatan wisatawan, serta kerusakan lingkungan akibat sampah juga menjadi pertimbangan utama. Meskipun begitu, Fodor’s tidak menganjurkan untuk sepenuhnya memboikot tempat-tempat ini karena bisa berdampak buruk pada perekonomian lokal, dan malah bisa gagal membawa perubahan yang diinginkan.

“Daftar ini dimaksudkan untuk menunjukkan destinasi yang pariwisatanya memberi tekanan berlebihan pada alam dan masyarakat setempat,” demikian penjelasan Fodor’s di situs resminya.

Tahun ini, Bali menduduki posisi pertama dalam daftar destinasi yang sebaiknya dihindari pada 2025. Salah satu alasan utama adalah dampaknya terhadap lingkungan, dengan Bali diperkirakan menghasilkan 1,6 juta ton sampah setiap tahunnya, termasuk 303 ribu ton sampah plastik.

Selain Bali, ada beberapa tempat lain yang juga termasuk dalam daftar hitam, seperti Barcelona, Mallorca, Venesia, hingga Koh Samui di Thailand dan Gunung Everest di Nepal. Destinasi yang sudah mulai terdampak antara lain Agrigento di Italia, British Virgin Islands, serta beberapa kota di Jepang dan Meksiko.

Fodor’s menekankan pentingnya perencanaan pariwisata yang lebih bijak dan berkelanjutan demi kelestarian tempat-tempat ini.

0 Komentar