“Jadi contohlah Mas Wowok yang telah menunjukkan secara nyata keteladanan dalam berkomunitas. Beliau tidak hanya beretorika, tapi langsung dengan ikhlas berkorban dan tidak pernah hitung-hitungan,” tegas Dr Aqua Dwipayana.
*Saling Menghargai*Pembicara laris yang telah memotivasi lebih dari 2 juta orang baik di Indonesia maupun puluhan negara itu melanjutkan,supaya suasana di komunitas selalu kondusif, semua pengurus dan anggotanya harus saling menghargai dan menghormati. Jangan ada yang bersikap superior.
“Pengalaman selama ini, kondisi di komunitas tidak kondusif salah satu penyebabnya karena ada pengurus atau anggota yang merasa lebih dari yang lain. Seperti lebih cerdas, lebih pintar, lebih berpengalaman, dan lain-lain,” ungkap motivator kawakan itu.
Baca Juga:Masuk ke Pelosok, Unit BRI SP 1 Sumber Hidup PermudahNasabah BertransaksiReward BRI Poin untungkan Nasabah ada tiap Tahunnya
Biasanya, ujar Dr Aqua Dwipayana, orang yang merasa lebih atau superior tersebut tidak ada apa-apanya. Ia bersikap seperti itu untuk menutupi kekurangannya. Jadi kompensasi dari kelemahan dirinya.
Kalau ada yang bersikap superior, ujar bapak dua anak itu, akibatnya bisa fatal. Pengurus dan anggota komunitas menjadi tidak nyaman. Ini seperti duri dalam daging.
Dr Aqua Dwipayana berpesan agar pengurus atau anggota jangan ragu-ragu mengingatkan koleganya jika ada yang bersikap superior. Lakukan dengan santun dan beretika agar yang bersangkutan tidak tersinggung.
“Mengingatkannya jangan di depan banyak orang sebab dapat menimbulkan masalah baru. Sampaikan dari hati ke hati dalam suasana yang menyenangkan, sehingga ada perubahan yang signifikan sesuai harapan,” tutur Dr Aqua Dwipayana.
*Masyarakat Modern*Di awal menyampaikan materinya Dr Aqua Dwipayana menekankan bahwa komunitas adalah salah satu elemen penting dalam masyarakat modern, terlebih untuk melestarikan tradisi dan budaya yang menjadi identitas suatu daerah. “Komunitas bukan sekadar perkumpulan, tetapi sebuah wadah untuk berbagi visi, misi, dan energi positif. Komunitas memiliki peran signifikan dalam menjaga dan memajukan adat serta tradisi, seperti yang dilakukan oleh Komunitas Osing ini,” jelas Dr Aqua Dwipayana. Mantan wartawan di banyak media besar ini mengapresiasi dedikasi para anggota yang telah berkontribusi aktif melestarikan budaya Osing. Menurutnya, di tengah arus globalisasi yang semakin deras, keberadaan komunitas seperti ini menjadi benteng pertahanan agar budaya lokal tetap lestari dan relevan bagi generasi mendatang. Dr Aqua Dwipayana menjabarkan bahwa bergabung dalam komunitas tidak hanya memberi manfaat bagi anggotanya, tetapi juga berdampak luas pada masyarakat. Manfaat tersebut meliputi: · Pengembangan Diri: Komunitas menjadi tempat belajar dan bertukar pikiran, di mana setiap anggota dapat saling menginspirasi untuk berkembang. · Kolaborasi dan Sinergi: Komunitas memfasilitasi kerjasama antaranggota untuk mewujudkan program-program yang mendukung tujuan bersama.