Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana: Semua Pengurus dan Anggota Komunitas Harus Mau Berkorban

Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana: Semua Pengurus dan Anggota Komunitas Harus Mau Berkorban
Pimpinan: Ir. Wowok Meirianto, MT (Ketua Kopat Banyuwangi). ISTIMEWA
0 Komentar

*Tari Jejer Gandrung Pembuka Acara*Acaranya diawali dengan tari Jejer Gandrung oleh dua penari putri. Mereka diiringi dengan musik tradisional Banyuwangi. Terdiri dari biola, kluncing (triangle), kendhang, kethuk, dan kempul (gong). Semuanya memiliki fungsi masing-masing.

Menariknya seluruh pemain musik dan penari adalah karyawan Waroeng Kemarang milik Wowok. Mereka sengaja berlatih untuk menghibur para pengunjung resto itu. Juga sering tampil di luar dan mendapat apresiasi dari para penonton.

“Saya sengaja memfasilitasi mereka untuk mendalami musik tradisional Banyuwangi. Tujuannya selain melestarikannya, juga buat menghibur masyarakat,” kata Wowok.

Baca Juga:Masuk ke Pelosok, Unit BRI SP 1 Sumber Hidup PermudahNasabah BertransaksiReward BRI Poin untungkan Nasabah ada tiap Tahunnya

Sesudah makan malam bersama, Wowok mengawali dengan menjelaskan tentang perkumpulan atau komunitas. Sekaligus menjelaskan tentang pengalamannya selama memimpin Kopat.

“Sebaiknya diurus badan hukumnya agar gampang jika mau beraktivitas termasuk mencari sponsor. Saya siap membantu kalau ada yang membutuhkannya termasuk dalam pengurusannya,” ujar Wowok.

Selain Kopat, banyak pengurus dan anggota komunitas lainnya yang hadir. Mereka di antaranya adalah Masyarakat Adat Nusantara (Matra), Gesah Boso Osing Tulen (GBOT), Konco Sehat Selawase (Kolase), Relawan Aura Lentera, Boso Osing Banyuwangi (BOB), Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Forum Perupa Banyuwangi (FPB), Generasi Tawang Alun (Genta), Barisan Kekuatan Pemuda (Barakuda), Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), dan Omahseum. Total pesertanya 100 orang.

*Sekilas Kopat Banyuwangi*Organisasi masyarakat bernama Komunitas Osing Pelestari Adat Tradisi dibentuk oleh beberapa tokoh yang mencintai adat dan budaya Osing. Para anggotanya terdiri dari kalangan Budayawan, Seniman, Pemerhati, Pecinta, Adat Tradisi Osing. Mereka memiliki tujuan yang sama yaitu ingin melestarikan bersama-sama Adat Tradisi Osing Banyuwangi. Ormas budaya ini berdiri Selasa 13 Oktober 2020 di Dukuh, Desa Glagah, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Komunitas Osing Pelestari Adat dan Tradisi (KOPAT) terus bergerak dan berkarya untuk menjaga memelihara dan melestarikan seni budaya adat istiadat dan tradisi masyarakat Osing.(*)

0 Komentar