“Dari pencak silat, saya belajar banyak teknik bela diri lain seperti Judo, Karate, dan Jujitsu yang sangat berguna saat saya terjun ke MMA,” tambahnya.
Perpindahan ke MMA tidak membuatnya melupakan akar pencak silat yang telah menjadi bagian penting dalam kehidupannya.
Ia mengaku bahwa keluarganya yang memiliki latar belakang pencak silat turut memberikan dorongan serta dukungan moral.
Baca Juga:Longsor Landa Sumedang Selatan, Pesawahan Hancur Terseret MaterialKecelakaan Lalu Lintas di Tol Cisumdawu KM 178 Akibatkan Dua Korban Luka
“Meski keluarga saya semua berlatar belakang pencak silat, mereka mendukung penuh keputusan saya untuk mencoba MMA,” ungkap Rania.
Perjalanan Rania menuju dunia MMA memang tidak mudah, terutama karena ia sempat vakum dari dunia bela diri selama empat tahun.
Namun, tantangan tersebut justru menjadi motivasi besar baginya untuk bangkit dan kembali berkompetisi di kancah profesional.
Menurut Rania, MMA di Kabupaten Sumedang mulai berkembang sejak tahun 2021 meskipun pelatihannya saat ini masih terpusat di Bandung, Jawa Barat.
“Kami sudah memiliki latihan gabungan di Bandung, dan ke depannya diharapkan Sumedang bisa menjadi pusat pelatihan juga,” jelasnya.
Ia juga menuturkan bahwa meskipun Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional) untuk MMA belum tersedia, persiapan menuju kejuaraan nasional sudah mulai dilakukan.
Beberapa kejuaraan besar yang menjadi target ke depan antara lain Kejuaraan Nasional Indonesia Bela Diri Campuran Amatir (IBCA) dan Pekan Olahraga Nasional (PON).
Baca Juga:Santri Terpeleset ke Jurang di Desa Rancamulya, Dievakuasi dengan Luka SeriusBREAKING NEWS! Anak Sekolah Terjatuh ke Sungai Cipeles, Proses Evakuasi Terkendala Alat
“Kami terus berlatih dan mempersiapkan diri untuk ajang-ajang besar seperti IBCA dan PON yang mungkin akan segera digelar,” tuturnya penuh optimisme.
Keberhasilan Rania meraih medali emas di ajang MMA ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Sumedang untuk lebih aktif dalam dunia bela diri.
Dengan kombinasi semangat juang dan kerja keras, Rania membuktikan bahwa wanita juga mampu bersaing di dunia olahraga yang kerap didominasi oleh pria.
Ia pun berpesan kepada para generasi muda agar tidak ragu mencoba hal baru dan terus berusaha mencapai impian mereka.
“Jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru dan selalu percaya pada kemampuan diri sendiri,” pungkasnya.
Kisah perjuangan dan keberhasilan Rania menjadi bukti nyata bahwa tekad dan dedikasi adalah kunci utama meraih prestasi di dunia olahraga.***