Berangkat dari berbagai kendala tersebut, oleh sebab itu, dari data 21.942 ATS yang terhimpun, akhirnya Disdikbud membaginya menjadi dua profil berbeda, yakni data yang berasal dari Dapodik, dan juga di luar Dapodik dengan keduanya kurang lebih masing-masing 11.000 dan 10.000 anak.
Tanto bilang, saat ini pihaknya memprioritaskan untuk mengembalikan ATS yang terdaftar di Dapodik terlebih dahulu, sebab data-data yang dibutuhkan lebih jelas dan lebih mudah dieksekusi.
“Dari kurang lebih 11.000, jika dilihat dari dashboard kurang lebih sekitar 3.000 anak yang sudah dikembalikan ke sekolah,” ucapnya.
Baca Juga: Bhabinkamtibmas Kelurahan Pasanggrahan Baru Briptu Iis Terima Keluhan WargaKetegasan Anggota Dewan Dapil Lima Tuai Apresiasi dalam Penanganan Banjir Cimanggung
Sedangkan untuk data yang di luar Dapodik, nantinya Disdikbud akan bekerjasama dengan Disdukcapil serta Dinsos untuk melakukan upaya-upaya dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Ia mengungkapkan, Disdikbud telah berencana untuk mengentaskan data ATS di luar Dapodik tersebut dari bulan November 2024 lalu, namun disebabkan bertepatan dengan Pilkada 2024, akhirnya sementara ditangguhkan.
“Sebetulnya kita ingin masuk ke sana di bulan November, hanya saja ketika seperti sekarang adalah bulan-bulan sensitif, berkenaan jumlah peserta atau masyarakat, takutnya ada oknum yang menyalahgunakan momen tersebut,” ucapnya.
Dirinya menambahkan, meskipun sebagian besar ATS berusia 7-18 tahun, akan tetapi banyak juga yang berusia di atas 18 tahun dimana telah masuk usia dengan hak pilih. (fsh/ysp)