sumedangekspres, BANDUNG – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jawa Barat di Hotel Grand Sovia, Bandung, baru-baru ini. Acara tersebut bertujuan memperkuat koordinasi antara Basarnas dan berbagai potensi SAR di Jawa Barat, khususnya dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.
Mengusung tema “Dengan Semangat Quick Action, Kita Tingkatkan Kolaborasi Basarnas dan Potensi SAR dalam Mengantisipasi Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Jawa Barat”, kegiatan tersebut diharapkan meningkatkan efektivitas operasi SAR di lapangan.
Direktur Bina Potensi Basarnas, Agus Haryono, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kerja sama dalam operasi SAR.
Baca Juga:Generasi Muda Cimanggung Harus Berani Perangi NarkobaBesok Calon PPPK Tahap 1 Kabupaten Sumedang Ikuti Tes SKD
“Sebagai leading sector di bidang SAR, Basarnas tidak dapat bekerja sendiri. Dengan luasnya wilayah Indonesia dan populasi yang besar, kami sangat membutuhkan dukungan potensi SAR. Momentum ini penting untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi,” ujarnya.
Senada dengan itu, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya rakor tersebut. Ia berharap diskusi yang berlangsung mampu menghasilkan langkah konkret untuk meningkatkan pelayanan operasi SAR.
“Kita semua harus terus berinovasi dan berkolaborasi untuk memberikan pelayanan terbaik, terutama dalam situasi darurat yang membutuhkan respons cepat,” katanya.
Acara ini juga menghadirkan diskusi panel dengan narasumber dari Basarnas, BPBD Jawa Barat, Stasiun Meteorologi dan Geofisika Bandung, serta organisasi potensi SAR lainnya. Diskusi ini menjadi ajang berbagi pengalaman dan strategi menghadapi tantangan operasional di lapangan.
Sebanyak 108 peserta dari berbagai instansi dan organisasi potensi SAR hadir dalam kegiatan ini, mencerminkan semangat kolaborasi untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Melalui rakor ini, Jawa Barat diharapkan semakin siap menghadapi tantangan bencana yang kian kompleks. Kolaborasi yang erat dan komunikasi yang kuat diharapkan mampu menyelamatkan lebih banyak nyawa serta meminimalkan dampak bencana terhadap masyarakat. (kos)