sumedangekspres – Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang biasanya berfungsi untuk melindungi tubuh dari patogen (seperti virus, bakteri, dan parasit) dan zat berbahaya lainnya, justru menyerang sel dan jaringan tubuh yang sehat. Hal ini disebabkan oleh gangguan dalam sistem kekebalan tubuh, yang salah mengenali bagian-bagian tubuh sendiri sebagai ancaman.
Penyebab pasti dari gangguan autoimun ini belum sepenuhnya diketahui, namun beberapa faktor dapat meningkatkan kerentanannya, di antaranya faktor genetik, lingkungan, infeksi virus atau bakteri, serta perubahan hormon. Menghindari faktor-faktor pemicu ini, jika memungkinkan, dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit autoimun.
Berbagai jenis penyakit autoimun yang umum terjadi, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit autoimun, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai poin-poin tersebut:
Baca Juga:Beragam Manfaat Telur Puyuh untuk AnakManfaat Daun Kratom dipercaya dapat Meredakan Nyeri dan Mengurangi Kecemasan
Penyakit Autoimun yang UmumBerbagai penyakit autoimun dapat menyerang tubuh, di antaranya:
- Rheumatoid arthritis
- Lupus
- Sindrom Sjögren
- Diabetes tipe 1
- Alopesia areata
- Penyakit Graves
- Vaskulitis
- Penyakit radang usus
- Anemia hemolitik
- Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Autoimun
Untuk mengetahui apakah seseorang mengidap penyakit autoimun, pemeriksaan yang dilakukan biasanya meliputi:
- Tanya jawab riwayat kesehatan
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang seperti Rontgen dan tes darah, untuk mengukur tingkat peradangan, mendeteksi antibodi tertentu, dan mengetahui
- organ atau jaringan yang terganggu.
- Faktor Penyebab Autoimun
Meskipun penyebab pasti penyakit autoimun masih belum diketahui, terdapat beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini, yaitu:
GenetikJika ada anggota keluarga yang menderita penyakit autoimun, risiko seseorang untuk mengidap penyakit ini akan lebih tinggi.
InfeksiInfeksi tertentu, seperti virus Epstein-Barr, hepatitis, atau virus corona, dapat memicu respons imun berlebihan dan menyebabkan penyakit autoimun. Fenomena ini dikenal sebagai molecular mimicry, di mana sistem imun menyerang sel tubuh yang mirip dengan bagian dari virus atau bakteri.
Paparan Bahan Kimia atau Obat-obatanBeberapa obat, seperti statin atau antibiotik, dapat menyebabkan sistem imun menjadi terlalu aktif dan menyerang tubuh. Paparan bahan kimia beracun juga bisa mengganggu keseimbangan sistem kekebalan tubuh.