sumedangekspres, PAMULIHAN – Pohon pinus tumbang akibat cuaca ekstrem, menimpa satu keluarga yang sedang melintas di Jalan Raya Bandung-Sumedang, tepatnya Dusun Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Senin (9/12). Kejadian tragis ini menewaskan seorang anak berusia 4 tahun dan melukai tiga anggota keluarga lainnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, mengonfirmasi insiden tersebut. Menurut Atang, keluarga tersebut sedang menaiki sepeda motor dalam perjalanan dari Bandung menuju Sumedang ketika pohon besar tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang.
“Hujan deras disertai angin kencang diduga menjadi penyebab tumbangnya pohon, yang kemudian menghantam kendaraan yang mereka tumpangi hingga rusak parah,” ujar Atang.
Baca Juga:Polisi Sosialisasikan Program Ketahanan Pangan di Paseh Polisi Atur Lalu Lintas Cegah Kemacetan di Jatinangor
Petugas ambulans dari Puskesmas Tanjungsari menyebutkan bahwa bocah berinisial ABD (4) meninggal di tempat akibat luka parah di kepala. Sementara itu, Melani (30), pengendara motor, mengalami patah tulang lengan kanan. Dua penumpang lainnya, Ripana (1 bulan) yang tidak mengalami luka, dan Melinda (25), menderita luka lecet di punggung kiri.
“Korban sedang dalam perjalanan menuju Sumedang. Saat melintas, tiba-tiba pohon besar tumbang dan menimpa motor mereka. ABD langsung meninggal di lokasi kejadian,” ungkap salah satu petugas ambulans.
Menurut warga setempat, pohon pinus tersebut sudah tua dan rawan tumbang, terutama saat cuaca buruk.
“Kami sudah sering mengingatkan pihak terkait untuk menebang pohon-pohon berbahaya, tetapi hingga kini belum ada tindakan,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kejadian ini menjadi peringatan serius akan pentingnya perawatan pohon di sepanjang jalur rawan kecelakaan, terutama di musim hujan. Pemerintah daerah diminta segera melakukan inspeksi dan penebangan pohon-pohon tua yang berpotensi tumbang untuk mencegah insiden serupa.
Jenazah ABD telah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Sementara itu, korban luka-luka mendapatkan perawatan intensif di fasilitas kesehatan terdekat. (kos/yga)