sumedangekspres – Cardiac Resynchronization Therapy (CRT) adalah prosedur medis yang digunakan untuk mengatasi gangguan irama jantung dan gagal jantung. Terapi ini bertujuan untuk memulihkan irama detak jantung yang normal dengan cara memasang alat pacu jantung yang dilengkapi kabel untuk merangsang bagian-bagian jantung yang membutuhkan bantuan. Kondisi gagal jantung dan gangguan irama jantung terjadi karena adanya masalah dalam aliran listrik jantung, yang mengatur irama detaknya.
Aliran listrik jantung yang terganggu bisa menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur, baik terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak terkoordinasi dengan baik. CRT bekerja dengan mengembalikan aliran listrik yang normal di bagian kiri dan kanan bilik jantung, yang membantu jantung bekerja lebih efisien dan memompa darah ke seluruh tubuh dengan lebih baik. Dengan demikian, CRT membantu memperbaiki gejala yang disebabkan oleh gangguan irama jantung dan gagal jantung, meningkatkan kualitas hidup pasien.
Tujuan Prosedur Cardiac Resynchronisation Therapy (CRT)Cardiac Resynchronisation Therapy (CRT) bertujuan untuk memperbaiki irama jantung yang tidak teratur sehingga jantung dapat memompa darah dengan lebih efektif ke seluruh tubuh. Prosedur ini bertujuan untuk meringankan gejala-gejala gagal jantung dan gangguan irama jantung (aritmia), seperti sesak napas, pusing, dada berdebar, dan kelelahan.
Baca Juga:Penyebab dan Tindakan Kondisi Jantung BengkakBeberapa Jenis Obat Kutil yang Tersedia di Apotek dan Dapat dibeli Tanpa Resep Dokter
Selain itu, CRT juga dapat meningkatkan kualitas hidup, memperpanjang kelangsungan hidup pasien, mengurangi risiko rawat inap rumah sakit akibat gagal jantung, dan mencegah komplikasi yang dapat timbul dari gagal jantung. CRT lebih disarankan untuk pasien dengan gagal jantung sedang hingga berat, terutama jika pengobatan dengan obat-obatan belum efektif.
Indikasi Prosedur Cardiac Resynchronisation TherapyDokter biasanya menyarankan CRT untuk pasien yang:
- Mengalami gangguan aliran listrik jantung yang menyebabkan detak jantung terlalu lambat atau cepat
- Mempunyai ketidakteraturan detak jantung antara bilik kiri dan kanan jantung
- Fungsi jantungnya tetap buruk meskipun telah mengikuti gaya hidup sehat dan konsumsi obat yang diberikan
- Pernah mengalami serangan jantung yang merusak fungsi pemompaan jantung dan jalur listriknya
Peringatan dan KontraindikasiCRT tidak dianjurkan untuk pasien dengan kondisi gagal jantung ringan, gagal jantung diastolik, demensia berat, penyakit terminal, sepsis, atau gangguan pembekuan darah. Keputusan untuk melakukan CRT harus berdasarkan pemeriksaan medis yang menyeluruh.