Kronologi Penganiayaan Pacar Warga Sumedang: Pelaku Dituduh Berulang Kali Melakukan Tindakan Kekerasan

Kronologi Penganiayaan Pacar Warga Sumedang: Pelaku Dituduh Berulang Kali Melakukan Tindakan Kekerasan
Kronologi Penganiayaan Pacar Warga Sumedang: Pelaku Dituduh Berulang Kali Melakukan Tindakan Kekerasan (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Kronologi Penganiayaan Pacar Warga Sumedang: Pelaku Dituduh Berulang Kali Melakukan Tindakan Kekerasan.

Kasus kekerasan yang menimpa Ayu Sekar Ningrum (ASN), seorang warga Sumedang, mengungkap pola tindakan kekerasan berulang yang dilakukan oleh pelaku.

Dytia Dwiyanti, kakak korban, menjelaskan bahwa kekerasan yang dialami Ayu terjadi secara berulang dan sudah berlangsung cukup lama.

“Pelaku sangat over-protective.

Baca Juga:Kondisi Mental Korban Penganiayaan Pacar: Masih Syok dan Membutuhkan Dukungan PsikologisKakak Korban Penganiayaan Pacar: Kami Berharap Kasus Ini Diselesaikan Secara Adil dan Mendapat Perlindungan

Bahkan hal sederhana seperti interaksi Ayu dengan rekan kerja yang lawan jenis pun dilarang,” ungkap Dytia.

Sikap posesif ini sering menjadi pemicu kekerasan, baik secara verbal maupun non-verbal.

Pola Kekerasan yang Berulang

Menurut Dytia, pelaku memiliki pola manipulasi yang membuat Ayu sulit keluar dari situasi tersebut.

“Setiap kali melakukan kekerasan, dia selalu meminta maaf dan berjanji untuk berubah.

Tapi itu hanya manipulasi.

Polanya terus berulang,” jelasnya.

Janji-janji yang diucapkan pelaku membuat Ayu percaya bahwa perubahan akan terjadi, meskipun kenyataannya tidak demikian.

Kekerasan yang dilakukan pelaku tidak hanya berupa kata-kata kasar, tetapi juga tindakan fisik yang menyakitkan.

Namun, tidak semua tindakan kekerasan ini terdokumentasi, sehingga keluarga harus mengumpulkan bukti secara bertahap.

Kronologi Kejadian

Baca Juga:Padasuka Harap Kesejahteraan Desa DitingkatkanSekjen LSM PMPRI Dorong Pemerintah Dukung Potensi Pemuda 

Dytia menyebutkan bahwa pelaku menunjukkan sifat over-reaktif terhadap hal-hal kecil yang dilakukan Ayu.

“Apapun yang dilakukan Ayu selalu dianggap salah oleh pelaku.

Sikapnya sangat berlebihan dan sering kali memicu pertengkaran,” kata Dytia.

Salah satu contoh adalah ketika Ayu berinteraksi dengan rekan kerja yang lawan jenis, yang selalu menjadi alasan pelaku untuk marah.

Kejadian ini berulang hingga akhirnya Ayu mengalami trauma mendalam.

Meski demikian, Dytia belum bisa memberikan detail lengkap terkait kronologi setiap kekerasan yang terjadi.

“Kami masih dalam proses mengumpulkan bukti, jadi belum bisa memastikan detail tanggal atau kejadian pertama kali kekerasan dilakukan,” jelasnya.

Tindakan Kekerasan yang Membekas

Kekerasan yang dilakukan pelaku meninggalkan luka fisik dan mental yang mendalam pada Ayu.

Saat ini, Ayu masih syok dan belum mampu menceritakan detail kejadian kepada keluarga maupun pihak berwenang.

“Kondisi mentalnya masih sangat terguncang.

Kami memberinya waktu untuk menenangkan diri sebelum berbicara lebih jauh,” ungkap Dytia.

0 Komentar