sumedangekspres – Dampak Ekonomi Pariwisata: Kuliner Sumedang Sumbang 26 Miliar!
Sektor kuliner di Kabupaten Sumedang kembali membuktikan diri sebagai tulang punggung pariwisata daerah.
Data terbaru menunjukkan bahwa kontribusi sektor kuliner terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai angka fantastis, yakni Rp26 miliar pada tahun 2024.
Angka ini menjadikan kuliner sebagai penyumbang terbesar dalam pendapatan pariwisata, melampaui sektor perhotelan dan hiburan.
Kuliner khas Sumedang terus menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Baca Juga:Proyek Jalur Lingkar Utara Hampir Rampung: Dampaknya pada Pariwisata SumedangTanggapi Kasus Kekerasan Pada Perempuan, P3A Sumedang Imbau Perempuan Harus Jaga Harga Diri
Warung-warung yang tengah digandrungi seperti Warung Pengkolan Jati dan Sampurasun menjadi destinasi favorit.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Sumedang, H. Nandang Suparman, S.Sos, menyatakan bahwa kuliner adalah elemen utama yang memperkuat daya tarik pariwisata Sumedang.
“Sumedang bukan hanya destinasi wisata alam, tapi juga surga kuliner.
Wisatawan yang datang ke sini hampir selalu menyempatkan diri mencicipi makanan khas, dan ini menjadi peluang besar bagi ekonomi lokal,” ujar Nandang.
Keberhasilan sektor kuliner tidak lepas dari peningkatan infrastruktur yang mendukung aksesibilitas wisatawan.
Jalur Lingkar Utara Jatigede yang hampir rampung diprediksi akan semakin mempermudah kunjungan ke berbagai destinasi wisata dan pusat kuliner.
Pemerintah juga gencar menata area-area strategis, seperti lokasi parkir di sekitar destinasi wisata, untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan.
Baca Juga:Kronologi Penganiayaan Pacar Warga Sumedang: Pelaku Dituduh Berulang Kali Melakukan Tindakan KekerasanKondisi Mental Korban Penganiayaan Pacar: Masih Syok dan Membutuhkan Dukungan Psikologis
“Dengan adanya Jalur Lingkar Utara, wisatawan akan lebih mudah menjangkau destinasi unggulan. Ini tentu berdampak positif bagi pelaku usaha kuliner di sepanjang jalur wisata,” tambah Nandang.
Dari total pendapatan pariwisata sebesar Rp32 miliar pada tahun ini, sektor kuliner menyumbang Rp26 miliar. Sementara itu, sektor perhotelan dan hiburan menyumbang Rp6 miliar.
Hal ini menunjukkan bahwa wisata kuliner memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan sebagai daya tarik utama.
Selain itu, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kuliner yang merasakan dampak positif dari peningkatan kunjungan wisatawan.
Tidak sedikit dari mereka yang melaporkan peningkatan omset hingga 30% selama periode liburan panjang.
Meski mencatatkan pencapaian luar biasa, sektor kuliner Sumedang juga menghadapi tantangan, seperti persaingan dengan daerah lain yang memiliki produk serupa.