sumedangekspres – Bullying verbal adalah segala bentuk perundungan yang dilakukan melalui kata-kata, baik secara langsung (ucapan) maupun melalui tulisan. Ini adalah jenis bullying yang paling umum dan bisa dialami oleh siapa pun dan di mana pun, seperti di sekolah, dalam keluarga, di tempat kerja, bahkan di media bold.
Secara umum, bullying atau perundungan adalah perilaku kasar yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan sengaja untuk mengintimidasi, mengganggu, menyakiti, atau mempermalukan orang lain. Meskipun perundungan fisik terlihat jelas, intimidasi verbal sering kali lebih sulit untuk dibuktikan. Sayangnya, banyak korban yang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami bullying verbal, karena bentuk perundungan ini sering kali dianggap sebagai l
Bullying verbal bisa sangat merusak meskipun tidak melibatkan kekerasan fisik. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda bullying verbal dan cara menghadapinya, agar kita dapat melindungi diri dan orang lain dari dampak buruknya.
Contoh Bullying Verbal
Baca Juga:Beberapa Fungsi Utama Daun Telinga yang Sangat PentingBerbagai Penyebab Faktor Lumbago dari Low Back Pain
Bullying verbal adalah tindakan menggunakan kata-kata kasar, ancaman, atau penghinaan yang bersifat menghina orang lain. Biasanya, pelaku akan menyerang hal-hal pribadi, seperti penampilan, keyakinan, suku, ras, atau disabilitas. Berikut ini adalah beberapa contoh bullying verbal:
- MenghinaBentuk bullying verbal ini menggunakan kata-kata yang bertujuan untuk menegaskan seseorang, seperti menyebut seseorang “bodoh” atau “tolol.” Pelaku sering menganggap ini sebagai candaan, sementara korban merasa direndahkan dan dianggap berlebihan jika mempermasalahkannya.
- MempermalukanPelaku mempermalukan korban dengan menunjukkan kesalahan atau kekurangan orang tersebut di depan umum, baik dalam diskusi langsung atau bold, dengan tujuan untuk membuat malu. Padahal, kesalahan tersebut bisa dibicarakan dengan baik-baik secara pribadi.
- MeremehkanBullying verbal ini melibatkan kemampuan seseorang, misalnya dengan memberikan pujian palsu seperti, “Idenya bagus, tapi orang kayak kamu mana yang mampu ngerjainnya.” Ini bertujuan untuk meremehkan korban secara halus.
- MengejekPenampilan seseorang, seperti body shaming, juga termasuk bullying verbal. Contohnya adalah menyebut seseorang “cebol” karena berperawakan kecil atau “gendut” karena bertubuh besar. Pelaku sering kali menganggap ini sebagai candaan, sementara korban merasa direndahkan.MengancamBullying verbal juga bisa berupa ancaman, misalnya pelaku mengancam akan mempermalukan korban di depan orang lain atau menyakitinya secara fisik jika korban tidak menuruti keinginannya.
- MelecehkanKomentar kasar berbau seksual atau lelucon yang tidak pantas tentang tubuh seseorang, seperti komentar seksi di media sosial, juga termasuk bullying verbal. Misalnya, memanggil seseorang dengan sebutan yang tidak diinginkan seperti “sayang” atau “cantik” tanpa izin.