sumedangekspres, KOTA – Menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sumedang menggelar Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka Persiapan Menghadapi Hari Raya Natal dan Tahun baru 2025 serta Pengendalian Laju Inflasi Daerah, baru-baru ini.
Rapat yang bertempat di Ruang Tengah Gedung Negara itu diikuti perwakilan unsur Forkopimda, para Kepala Perangkat Daeraha terkait, para Camat beserta organisasi masyarakat. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Asep Tatang Sujana menyebutkan, rapat tersebut digelar dalam rangka kesiapan menghadapi meyongsong kesiapan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Termasuk barusan membahas laju inflasi di Kabupaten Sumedang ketersediaan (Bapokting), Bahan-bahan pokok kebutuhan penting,” kata Asep.
Baca Juga:Pemdes Margamekar Minta Pemimpin Terpilih Tepati JanjiKejari Sumedang Setorkan Uang Kelebihan Proyek ke Kas Daerah
Asep Tatang menjelaskan, Polres Sumedang dalam rapat tersebut menyampaikan akan membangun 11 Posko Layanan Pengaturan di Kabupaten Sumedan dalam rangka menjaga arus mudik dan situasi di Kabupaten Sumedang
“Polres Sumedang akan mendirikan 11 Posko Layanan Pengaturan di Kabupaten Sumedang. Terkait Bapokting Beras, Telur, Daging, Gula dan Minyak Goreng mencukupi. Kita mempunyai stok lebih dengan harga tetap terjangkau. Walaupun memang ada situasi kenaikan harga,” jelas Asep.
Diakatakan Asep Tatang, dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga, Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Industri telah melakukan berbagai operasi pasar.
“Itu semua agar menjaga stabilitas harga yang dijangkau oleh masyarakat dengan cara menjual Bapokting yang disubsidi sehingga harganya di bawah pasaran. Alhamdulillah stok masih leluasa tersedia,” kata Asep.
Sebagaimana yang disampaikan dari perwakilan Polres dan Kejari, Asep mengimbau kepada warga agar tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang membahayakan dan mengganggu keamanan seperti konvoi kendaraan, atau aktivitas menggunakan bahan berbahaya seperti Narkoba.
“Seluruh aparatur Kabupaten Sumedang baik, TNI, Polri termasuk Kecamatan dan Desa melakukan monitoring di malam tersebut, termasuk terhadap berbagai macam aktivitas yang mendorong terjadinya keributan dan gangguan keamanan,” ucapnya. (red)