Radiofrekuensi Ablasi:
Bertujuan meredakan nyeri dengan menghancurkan saraf penyebab sakit menggunakan panas dari gelombang radio.Hanya efektif selama beberapa bulan karena saraf dapat tumbuh kembali.Neuromodulasi:
- Menggunakan alat yang dipasang di tubuh untuk memberikan rangsangan listrik yang menghambat sinyal nyeri.
- Prosedur ini melibatkan tahap uji coba dan pemasangan alat secara permanen.
- Tujuan Manajemen Nyeri Intervensif pada Tulang Belakang
Dokter akan menyarankan metode ini untuk pasien dengan kondisi seperti:
- Hernia nukleus polposus (saraf kejepit)
- Penyempitan ruas tulang belakang (stenosis spinal)
- Nyeri yang muncul setelah operasi tulang belakang
- Pengapuran tulang belakang (spondylolysis)
- Sakit kepala akibat neuralgia oksipital
- Kerusakan saraf akibat cedera atau kecelakaan
- Nyeri yang menjalar ke kaki atau tangan
Peringatan dan Larangan Manajemen Nyeri Intervensif pada Tulang Belakang
Prosedur ini tidak dianjurkan bagi pasien dengan kondisi berikut:
Baca Juga:Berbagai Komponen Kebugaran JasmaniGejala Pengobatan dan Cara Pencegahan Herpes pada Anak
- Alergi terhadap obat bius atau kortikosteroid
- Infeksi di area suntikan atau tempat pemasangan alat
- Hipovolemia berat
- Tekanan intrakranial tinggi
- Demensia berat atau sedang hamil
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Memiliki alat pacu jantung atau defibrilator
Kelainan pada tubuh yang tidak memungkinkan pemasangan alat neuromodulasi
Persiapan Sebelum Prosedur:
- Berhenti mengonsumsi obat tertentu, seperti aspirin, seminggu sebelum prosedur.
- Berpuasa pada malam sebelum prosedur.
- Pastikan tidak mengalami infeksi, flu, demam, atau ruam kulit pada hari prosedur.
Prosedur Manajemen Nyeri Intervensif pada Tulang Belakang
Prosedur tergantung pada jenis tindakan yang dilakukan, namun umumnya pasien akan menjalani tahapan berikut:
Blok Saraf: Suntikan obat bius dilakukan di area yang akan disuntikkan obat ke saraf atau sendi. Prosedur selesai dengan menutup luka dan memberikan perban.
Radiofrekuensi Ablasi: Proses ini memakan waktu sekitar 20–45 menit dan melibatkan penyuntikan obat bius, pengarahan jarum ke saraf, dan pengiriman gelombang frekuensi radio untuk merusak saraf.
Neuromodulasi: Melibatkan tahap uji coba dengan elektroda sementara, diikuti dengan penanaman alat permanen jika elektroda terbukti efektif.
Pemulihan dan Pasca-ProsedurSetelah prosedur, pasien akan dipantau di ruang pemulihan untuk memastikan tidak ada komplikasi seperti infeksi atau reaksi alergi. Pasien juga diberi petunjuk untuk perawatan diri, seperti: