sumedangekspres, KOTA – Bupati Sumedang terpilih, Dony Ahmad Munir, memaparkan kebijakan pembangunan di Kabupaten Sumedang dalam menghadapi potensi bencana alam yang cukup besar. Hal ini disampaikan kepada reporter Sumeks di Hotel Puri Katulistiwa Jatinangor beberapa waktu yang lalu.
Menurut Dony, Sumedang merupakan salah satu daerah dengan potensi bencana alam hidrometeorologi atau bencana air yang cukup tinggi di Jawa Barat.
“Bencana tersebut biasanya berupa banjir dan longsor akibat erosi,” jelasnya.
Dony mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa tahapan untuk mengatasi bencana tersebut, yaitu mitigasi, pencegahan, dan rehabilitasi.
“Kalaupun terjadi, ada rehabilitasi dan rekonstruksi,” tambahnya.
Dalam pengelolaan lingkungan, Dony menekankan pentingnya memperhatikan kondisi alam.
Baca Juga:Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Lanjutkan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Polres Polewali MandarLakukan Pelet Cirik Berandang untuk Luluhkan Hati Suami yang Berselingkuh
“Contohnya, perumahan tidak boleh dibangun di daerah dengan kemiringan tanah yang curam,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan lahan tutupan, pembersihan sungai, dan penghijauan.
Untuk menangani longsor, Dony mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan mitigasi risiko dengan membuat peta risiko, membentuk desa siaga bencana, dan mengirimkan pesan kepada warga untuk mengungsi jika terjadi bencana.
Dony berjanji akan memantau kondisi cuaca dan mengirimkan peringatan kepada camat di setiap kecamatan jika terjadi potensi bencana.
“Pasti langsung saya sampaikan, ada petanya yang rawan longsor atau rawan banjir, kalau debitnya tinggi sempatkan untuk mengungsi sementara waktu,” tutupnya.(yga)