Dr Aqua Dwipayana menyoroti peran komunikasi efektif dalam menunjang kesuksesan, baik di lingkungan kerja maupun di kehidupan sehari-hari. Dengan pengalaman panjangnya dalam dunia komunikasi, ia memberikan berbagai kiat praktis tentang bagaimana membangun hubungan interpersonal yang kuat. “Kemampuan berkomunikasi dengan baik akan membuka jalan bagi pengembangan diri. Ketika seseorang mampu menyampaikan ide dan pesan dengan jelas, ia tidak hanya akan dihargai, tetapi juga akan diingat bahkan dapat menjadi teladan,” tutur pria sederhana ini. Untuk menguatkan pesan tersebut, Dr Aqua Dwipayana mempraktikkan komunikasi yang empatik dan transparan. Sejak puluhan tahun lalu sampai sekarang konsisten melakukannya.
Dr Aqua Dwipayana menegaskan agar sukses melaksanakan tugas-tugasnya, senjata utama Polri adalah komunikasi. Namun di sisi lain masalah utama kepolisian sampai hari ini juga komunikasi.
“Semua anggota Polri dan keluarganya adalah humas bagi Polri. Untuk itu komunikasinya harus bagus. Salah satu manfaatnya mensyiarkan semua hal positif tentang institusi ini,” jelas Dr Aqua Dwipayana.
Baca Juga:Lakukan Pelet Cirik Berandang untuk Luluhkan Hati Suami yang BerselingkuhDukung Pembangunan Berkelanjutan, Jelang Th 2025 PLN UP3 Sumedang Gerak Cepat Layani Permohonan Pelanggan
Kemudian Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini menyampaikan berbagai contoh lemahnya komunikasi di Polri baik di internal maupun eksternal. Akibatnya menimbulkan banyak masalah yang membuat citra dan reputasi institusi ini turun drastis.
Dr Aqua Dwipayana menyarankan agar semua anggota Polri tanpa terkecuali memperbaiki dan meningkatkan kemampuan komunikasinya. Ini sangat penting karena efektif sekali untuk mensukseskan tugas-tugasnya.
Untuk mewujudkan semua itu pria yang linier kuliah S1, S2, dan S3 Ilmu Komunikasi menyarankan seluruh anggota polisi di mana saja berada konsisten mendalami komunikasi secara komprehensif. Efektivitas komunikasi dapat dilaksanakan dengan rumus REACH Plus A+C. Hal ini mengacu pada lima aspek yakni Respect atau perhatian yaitu di mana saja, kapan pun, kepada siapa pun selalu menghormati. Jangan meremehkan. “Sebagian besar yang menemui polisi umumnya membutuhkan bantuan. Mereka menginginkan layanan terbaik. Langsung layani sesuai standar yang ada. Jangan diskriminatif karena kita juga tidak mau dibegitukan,” pesan penulis banyak buku “super best seller” ini. Dr Aqua Dwipayana mengingatkan agar melayani jangan melihat dari penampilan seseorang. Kenapa? Sebab tampilan luar setiap orang tidak mencerminkan dalamnya. Apalagi tidak semua orang yang datang diketahui latar belakangnya. Kemudian Empati atau bisa menempatkan diri yaitu bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dengan bersikap seperti itu pasti menimbulkan kepedulian kepada sesama. “Selanjutnya Audible atau dapat dimengerti yaitu semua yang disampaikan dengan mudah dipahami seluruh orang meski latar belakang termasuk pendidikannya berbeda-beda. Untuk melengkapi itu maka perlu Clarity atau penyampaiannya menggunakan kalimat terbuka dan sederhana. Terakhir adalah Humble atau rendah hati, tidak ada yang perlu disombongkan. REACH akan sangat berarti jika dilengkapi dengan huruf ‘A’ dan ‘C’ yakni Action dan Consistency atau Tindakan nyata dan cepat serta Konsistensi dalam pelaksanaannya,” terang Dr Aqua Dwipayana.