Sambaran Petir di Sumedang Capai Rekor Tertinggi di Jawa Barat Selama 2024

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu (Instagram @teguhrahayu_stageofbdg)
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu (Instagram @teguhrahayu_stageofbdg)
0 Komentar

sumedangekspres, JATINANGOR – Kabupaten Sumedang menjadi wilayah dengan sambaran petir tertinggi di Jawa Barat sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tercatat sebanyak 2.223.239 kejadian petir di wilayah ini, mengungguli daerah lain di provinsi tersebut.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, menyampaikan bahwa total sambaran petir di Jawa Barat selama 2024 mencapai angka fantastis, yakni 10.352.209 kejadian.

“Dari analisis kami, Sumedang mencatat aktivitas petir tertinggi dibandingkan kabupaten dan kota lainnya,” ujar Ayu, sapaan akrab Teguh Rahayu, Minggu (5/1).

Baca Juga:Harga Pangan di Pasar Tanjungsari Masih Tinggi, Telur dan Cabai Jadi SorotanKebakaran di Sindanggalih, Kerugian Mencapai Puluhan Juta

Ayu menjelaskan, puncak aktivitas petir terjadi pada bulan November 2024 dengan total 3.268.683 sambaran, sedangkan bulan dengan aktivitas terendah adalah Agustus 2024, dengan 36.787 sambaran. Fenomena ini dipengaruhi oleh musim hujan yang ditandai dengan penguatan angin Monsun Asia serta peningkatan tutupan awan konvektif.

BMKG juga melaporkan bahwa hingga Dasarian III Desember 2024, seluruh wilayah Jawa Barat masih berada dalam musim hujan. Aktivitas angin baratan serta dominasi cuaca berawan menjadi faktor utama tingginya intensitas petir.

“Cuaca di Jawa Barat, termasuk Sumedang, umumnya berpotensi hujan ringan hingga sedang pada siang hingga malam hari,” ungkap Ayu.

Suhu rata-rata di awal 2025 di Bandung Raya diperkirakan berkisar antara 21,0 hingga 30,4 derajat Celsius, dengan kelembapan relatif mencapai 60 hingga 95 persen. Angin dominan berhembus dari Barat Laut dengan kecepatan 5-22 kilometer per jam.

Meskipun catatan aktivitas petir cukup tinggi, Ayu meminta masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir berlebihan.

“Kami mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tetap waspada, namun jangan panik,” katanya.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan, terutama jika cuaca buruk terjadi.

Baca Juga:Dr Aqua Dwipayana: Berkah Danlanal Yogyakarta Letkol Mar Hafied Indarwan dan Istri Pulang UmrohMA Plus Al Hikam Tanjungkerta Raih Berbagai Prestasi di Tahun 2024

“Jika terjadi hujan lebat atau angin kencang, pastikan untuk berlindung di tempat yang aman,” tambahnya.

Selain sambaran petir, BMKG memperingatkan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Barat. Puncak musim hujan diperkirakan berlangsung hingga Februari 2025, dengan fokus curah hujan tinggi di wilayah Jawa Barat bagian barat dan selatan.

0 Komentar