sumedangekspres – Penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV) yang sudah terdeteksi di Malaysia dengan 327 kasus tidak perlu membuat kita panik. HMPV memang sudah dikenal sebagai virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, terutama pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Walaupun di beberapa negara, seperti China, terjadi peningkatan jumlah infeksi, para ahli menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus baru, melainkan virus yang sudah ada sebelumnya.
Meskipun kasusnya meningkat, penting untuk diingat bahwa HMPV umumnya menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa, seperti batuk, pilek, dan demam. Penanganan yang tepat, seperti menjaga kebersihan tangan dan menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, dapat membantu mencegah penyebaran lebih lanjut.
Jadi, meskipun perlu waspada, tidak perlu terlalu khawatir. Tetap menjaga pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan adalah langkah terbaik untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Baca Juga:Inilah Alasan Erick Thohir Mengganti Pelatih Timnas IndonesiaBeredar Kabar Kemungkinan Takefusa Kubo di Transfer ke Arsenal
Tiongkok mengalami peningkatan kasus Human Metapneumovirus (HMPV) sejak pertengahan Desember 2024, yang memicu kekhawatiran tentang potensi virus baru, seperti yang dilaporkan oleh CGTN. Meskipun demikian, pejabat kesehatan dan dokter telah memberikan penjelasan bahwa HMPV adalah penyakit pernapasan yang sudah lama dikenal dan bukan virus baru. Mereka menegaskan bahwa meskipun ada peningkatan kasus, HMPV tidak menambah risiko yang signifikan dibandingkan dengan infeksi pernapasan lainnya, dan langkah-langkah pencegahan yang biasa sudah cukup untuk mengendalikan penyebarannya.
Media domestik di Tiongkok melaporkan adanya peningkatan infeksi HMPV, dengan beberapa pasien menggambarkan gejala “mirip flu”, seperti pusing, yang memicu spekulasi tentang adanya patogen baru. Namun, para pakar Tiongkok, termasuk Ahli Virus Zheng Lishu dari Institut Virologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC), menegaskan bahwa HMPV bukanlah ancaman baru. Zheng Lishu menjelaskan bahwa HMPV adalah virus yang umum dan telah beredar di seluruh dunia selama lebih dari 60 tahun. Virus ini baru diidentifikasi oleh ilmuwan pada awal tahun 2000-an karena pertumbuhannya yang lambat dan gejalanya yang tidak spesifik, yang menyebabkan kesulitan dalam diagnosis awal.
Ruan Zhengshang, wakil kepala departemen penyakit menular di Rumah Sakit Xinhua di Shanghai, memperingatkan agar tidak mendiagnosis sendiri infeksi HMPV hanya berdasarkan gejala seperti demam atau pusing. Ia menjelaskan bahwa HMPV memiliki gejala yang sangat mirip dengan penyakit pernapasan lainnya, termasuk batuk, hidung tersumbat, kelelahan, ketidaknyamanan gastrointestinal, dan bahkan demam tinggi. “Tidaklah akurat untuk menilai influenza, HMPV, dan infeksi pernapasan lainnya hanya berdasarkan tingkat demam atau pusing,” kata Ruan. Ia menyarankan agar individu yang mengalami gejala yang memburuk segera mencari perhatian medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.