sumedangekspres, KOTA – Tukang parkir di Sumedang mengeluhkan pendapatan yang tidak stabil, terutama saat cuaca hujan. Salah seorang tukang parkir, Nuhu, mengungkapkan, penghasilan tahun ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya.
Namun, hujan menjadi kendala utama karena sepinya kendaraan yang parkir.
“Kalau hujan, biasanya sepi. Penghasilan saya bergantung pada jumlah kendaraan, paling besar hanya Rp100 ribu hingga Rp300 ribu sehari,” kata Nuhu kepada Sumeks, baru-baru ini.
Nuhu, yang telah bekerja sebagai tukang parkir selama 20 tahun, berharap penghasilannya bisa meningkat. Ia juga meminta perhatian pemerintah terhadap stabilitas harga kebutuhan pokok.
Baca Juga:Dewan Tindak Perusahaan Langgar RTH dan Calo di SumedangTahu Omega, Inovasi Nutrisi Sehat Asal Sumedang
“Semoga pendapatan kami bisa lebih baik, dan harga sembako juga distabilkan,” ujarnya.
Di sisi lain, masalah kebersihan lingkungan menjadi perhatian warga Sumedang. Berdasarkan pantauan Sumeks, sampah berserakan di beberapa titik kota, khususnya di area pusat kota Sumedang.
Aliya, seorang warga yang melihat kondisi tersebut, menyatakan ketidaknyamanannya terhadap sampah yang menumpuk di jalanan.
“Melihat sampah berserakan itu tidak nyaman dan tidak etis. Seharusnya sampah seperti itu tidak dibiarkan karena mengganggu pejalan kaki,” kata Aliya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Sumedang segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah kebersihan ini.
“Kebersihan itu penting. Kalau dibiarkan, nama baik kota Sumedang bisa tercoreng, apalagi jika ada pengunjung dari luar,” pungkasnya. (kki)