sumedangekspres, BUAHDUA – Kasus penggelapan Dana bantuan sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) terjadi di Kelompok Cilogang Desa Buahdua Kecamatan Buahdua. Dana tersebut diduga digelapkan oleh oknum berinisial Y selaku pengurus kelompok.
Tak pelak, akibat penggelapan dana bansos PKH tersebut, menimbulkan reaksi dari para anggota PKH yang berhak menerimanya. Para penerima pun menuntut untuk segera dikembalikan.
Kejadian tersebut dibenarkan Agus sebagai pendamping bansos PKH Kecamatan Buahdua.
Menurutnya, sebanyak 11 orang yang seharusnya mendapatkan dana PKH dari mulai 2023 hingga sekarang akhir 2024 belum menerimanya. Ternyata, setelah dicek ke Bank bahwa dana PKH itu sudah masuk rekening masing-masing.
Baca Juga:Mahasiswa Berdayakan Masyarakat Desa KaranglayungInflasi di Sumedang Terkendali
Namun, setelah diselidiki dana PKH tersebut sudah diambil atau dicairkan oleh Y.
“Ya pasalnya Y yang memegang kartu ATM para anggota tersebut,” ucapnya, baru-baru ini.
Dikarenakan Y sudah berniat jahat, ujar dia, sehingga uang tersebut tidak diberikan kepada yang bersangkutan, malah dipakai oleh dirinya.
Bergejolaknya permasalahan tersebut, kata Agus, sempat diselesaikan secara musyawarah. Anggota PKH dan Y dihadirkan dan disaksikan oleh beberapa aparat termasuk Kepala Desa Buahdua.
“Kesimpulannya, Y mengakui kesalahan dan sanggup akan mengembalikan dana PKH sesuai jumlah nilai yang diterimanya,” ucapnya.
Dengan batas waktu, kata dia, pengembalian hingga Ahir Desember 2024. Namun, setelah dikonfirmasi ke pihak korban ternyata janjinya itu meleset.
“Kesanggupannya itu diundur hingga akhir Februari 2025,” kata Agus.
Sementara itu, Kepala Desa Buahdua Ahmad Husen saat dikonfirmasi pada Selasa (21/1/2025) membenarkan adanya penggelapan dana bansos program PKH. Pihaknya telah melakukan beberapa kali mediasi untuk menyelesaikan masalah tersebut, namun belum terselesaikan.
Baca Juga:Waspada Flu dan Cikungunya di Cimanggung MeningkatBuruh PT Natatex Tuntut Hak dan Transparansi
“Pelaku pun sudah mengakui kelalaiannya, namun hingga saat ini belum terselesaikan juga,” jelasnya.
Dia mengatakan, kini pihak korban telah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. “Kasusnya kini ditangani pihak kepolisian,” tegasnya. (bim)