sumedangekspres – Kejadian dugaan bullying yang dialami oleh seorang siswa kelas 2 SD di sebuah sekolah di Sumedang kini menjadi perhatian publik.
Salma, tante dari korban, mengungkapkan kronologi kejadian yang menimpa keponakannya.
Menurutnya, keponakannya sering ditendang dan dipegang oleh teman-temannya yang sebaya, baik di sekolah maupun di taman bermain.
Kejadian ini sudah berlangsung cukup lama dan bukan hanya sekali dua kali, hingga akhirnya kesabarannya habis.
Baca Juga:Warga Sumedang Kritik Kondisi Menara Kujang Sapasang, Soroti Kurangnya Tempat BerteduhPolisi Tangkap Pencuri Besi Pembatas Jalan di Cadas Pangeran dalam Waktu Singkat
“Ini kronologi kejadian yang dialami oleh keponakan saya yang duduk di kelas 2 SD. Ia sering ditendang dan dipegang oleh teman-temannya yang sebaya, baik di sekolah maupun di taman bermain. Kejadian ini bukan hanya sekali dua kali, namun sekarang kesabaran saya sudah habis. Kondisi korban, seperti yang terlihat pada foto yang saya ambil, menunjukkan bahwa ia mengalami trauma,” ungkap Salma dalam wawancara pada Selasa (21/1/2025).
Salma mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi di sekolah, bahkan di depan guru.
Hal ini sangat mengejutkan, mengingat keponakannya dikenal sebagai anak yang baik, soleh, dan pendiam.
“Anak ini, yang dikenal sebagai anak yang baik, soleh, dan pendiam, diperlakukan seperti itu oleh teman-temannya. Banyak saksi yang melihat kejadian tersebut, bahkan wali kelas pun mengatakan bahwa keponakan saya adalah anak yang baik dan pendiam, begitu juga di rumah, ia memang dikenal pendiam,” tambahnya.
Keponakan Salma yang menjadi korban bullying tersebut kini mengalami trauma.
Salma pun mengungkapkan kebingungannya mengenai langkah yang harus diambil.
“Saya bingung harus bagaimana, karena ini adalah masalah serius. Saya saja berencana untuk bertemu dengan orang tua pelaku di sekolah, hanya ingin agar mereka menyadari dan memberikan pembelajaran kepada anak mereka agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi pada anak-anak lain,” ujar Salma.
Salma menegaskan bahwa pelaku tidak hanya melakukan tindakan bullying terhadap keponakannya, namun juga terhadap anak-anak lainnya.
Ia khawatir jika dibiarkan, kejadian ini akan berkembang menjadi bullying yang lebih berat.
Baca Juga:Peresmian Masjid Al-Mu’min: Langkah Baru Syiar Islam di PanyingkiranPerkaderan DAD PK IMM Universitas Sebelas April Sumedang Resmi Dimulai
“Pelaku tidak hanya melakukan ini pada keponakan saya, tetapi juga pada anak-anak lainnya. Jika dibiarkan, ini bisa berkembang menjadi bullying yang lebih berat,” jelasnya.