Pernikahan Dini Faktor Penyebab Tingginya Stunting di Rancakalong

CEGAH: Petugas Puskesmas Rancakalong menggelar kegiatan edukasi bertema “Stop Pernikahan Dini” di Desa Pangade
STIMEWA, CEGAH: Petugas Puskesmas Rancakalong menggelar kegiatan edukasi bertema “Stop Pernikahan Dini” di Desa Pangadegan, Rabu (22/1).
0 Komentar

sumedangekspres, RANCAKALONG – Puskesmas Rancakalong menggelar kegiatan edukasi bertema “Stop Pernikahan Dini” sebagai langkah awal mencegah stunting di Desa Pangadegan, Rabu (22/1). Kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas Rancakalong, Yayat Nurhidayat, dengan dukungan mahasiswa KKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Fakultas Keperawatan, dan berbagai pihak terkait.

Acara turut dihadiri Kepala Desa Pangadegan, Babinsa, Ketua Tim Penggerak PKK, serta warga setempat. Edukasi tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak buruk pernikahan dini terhadap kesehatan ibu dan anak, yang menjadi salah satu faktor utama penyebab stunting.

“Pernikahan dini sangat berisiko, baik secara fisik maupun mental bagi ibu dan anak. Dengan edukasi ini, kami berharap masyarakat memahami dampaknya dan berperan aktif dalam pencegahannya,” ujar Yayat.

Baca Juga:Meski Terbatas, Diskanak Sumedang Sebar Vaksin PMK Hp Masuk Gorong-gorong, UPT Damkar Tanjungsari Turun Tangan

Tim KKN UPI turut memberikan materi seputar gizi seimbang, pentingnya kesehatan reproduksi, dan tips membangun keluarga sehat. Mahasiswa menekankan, kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.

Babinsa Desa Pangadegan menggarisbawahi pentingnya peran semua elemen masyarakat, termasuk keluarga dan tokoh masyarakat, dalam mencegah pernikahan dini. Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK menyampaikan, peran ibu sangat strategis dalam mendukung kesehatan keluarga.

Salah satu warga, Siti (35), mengaku senang dengan adanya edukasi tersebut.

“Kami jadi lebih paham tentang dampak pernikahan dini dan bagaimana cara mencegah stunting di keluarga kami,” ujarnya.

Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab yang melibatkan peserta dan narasumber. Dengan sinergi antara berbagai pihak, Desa Pangadegan menunjukkan pencegahan stunting adalah tanggung jawab bersama.

Edukasi tersebut diharapkan menjadi langkah awal perubahan positif untuk generasi mendatang. (kos)

0 Komentar