sumedangekspres, KOTA – SDN Sukamaju, Kecamatan Sumedang Utara, menginisiasi Program Kesatria Lingkungan sebagai bagian dari Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Program tersebut bertujuan membentuk kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah serta menanamkan nilai kepemimpinan dan tanggung jawab.
Kepala SDN Sukamaju Hijrah menjelaskan, program tersebut dirancang untuk membiasakan siswa menjaga kebersihan sejak dini.
“Kesatria Lingkungan mengajarkan anak-anak untuk tidak membuang sampah sembarangan, menjaga lingkungan, serta berani bersosialisasi dan berbicara dengan teman-temannya,” ujarnya kepada Sumeks, baru-baru ini.
Baca Juga:Bougenville Beri Penghasilan Tambahan Warga Desa KaranglayungVideotron Optimalkan Media Luar Ruang di Sumedang
Sementara itu, Wiwin, salah satu guru penggerak menyebutkan, program tersebut diawali dengan identifikasi masalah lingkungan di sekolah. Setelah melalui diskusi dengan para guru, kepala sekolah, dan wali murid, program ini akhirnya diterapkan.
Sebagai bagian dari program, siswa yang terpilih sebagai Kesatria Lingkungan akan diberi tanda khusus, seperti kacu, sebagai simbol kepemimpinan. Mereka bertugas melakukan patroli ke setiap kelas untuk mengingatkan teman-temannya agar tidak membuang sampah sembarangan.
Sekolah juga telah menyediakan tempat sampah organik dan anorganik guna melatih siswa memilah sampah. Wiwin menambahkan bahwa program ini berdampak positif hingga ke lingkungan rumah siswa.
“Banyak anak yang mulai menegur anggota keluarganya agar tidak membuang sampah sembarangan. Ini menunjukkan bahwa kebiasaan baik yang diajarkan di sekolah juga diterapkan di rumah,” katanya.
Selain Kesatria Lingkungan, SDN Sukamaju juga memiliki berbagai program lain yang bertujuan membentuk karakter siswa. Setiap Rabu hingga Sabtu, siswa mengikuti Senam Anak Indonesia Hebat yang dimulai pukul 07.00 hingga 07.30 untuk menjaga kebugaran fisik.
Kemudian, setiap Kamis, sekolah menerapkan Hari Nyunda, di mana seluruh siswa dan guru diwajibkan menggunakan bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari guna melestarikan budaya lokal. Pada Jumat, siswa melaksanakan salat Dhuha bersama, tadarusan, dan hafalan surah pendek untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Sementara itu, setiap Sabtu, sekolah mengadakan English Club, yang bertujuan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa melalui berbagai kegiatan interaktif.
Baca Juga:Tumpukan Sampah di Bahu Jalan Jalur Lingkar Selatan Tak Kunjung DibersihkanBerkontribusi Untuk Negeri, Pemuda Cisempur Ajari Anak-anak Ilmu Agama
Sekolah juga menjalankan Program 7 Kebiasaan Anak Hebat Indonesia, yang dimulai dengan tadarusan, olahraga ringan, dan menyanyikan lagu nasional sebelum pembelajaran dimulai. Untuk membangun kebiasaan disiplin dan tanggung jawab, siswa diberikan jurnal yang harus diisi setiap hari dengan pengawasan dari wali murid.