Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Jadi Pembicara Tunggal dari Eksternal di Apel Dansat Kopasgat 2025

Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Jadi Pembicara Tunggal dari Eksternal di Apel Dansat Kopasgat 2025
Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Jadi Pembicara Tunggal dari Eksternal di Apel Dansat Kopasgat 2025 - (ist)
0 Komentar

Untuk mewujudkan soliditas dan loyalitas tutur pembicara yang telah memotivasi lebih dari 2 juta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara itu, harus berupaya secara maksimal melaksanakan komunikasi yang efektif. Hal ini mutlak dilakukan dan secara terus-menerus.

“Komunikasi yang efektif tidak hanya memperkuat soliditas di satuan tetapi juga secara signifikan meningkatkan kualitas kerja baik individu maupun organisasi. Hasilnya dapat dirasakan bersama-sama,” papar pria yang mendalami Ilmu Komunikasi ini secara komprehensif itu.

Lima Aspek Komunikasi

Efektivitas komunikasi kata Dr Aqua Dwipayana yang kuliah S1, S2, dan S3-nya linier Ilmu Komunikasi dapat dilaksanakan dengan rumus REACH Plus A+C. Hal ini mengacu pada lima aspek yang dapat dilaksanakan secara universal.

Baca Juga:Bio Farma Group Dukung UMKM Binaan dalam Inacraft 2025: Wujud Nyata Sustainability dan KolaborasiReview Sakamoto Days Episode 6, Munculnya Sang Penembak Jitu Bernama Haisuke Mashimo

Aspek pertama adalah sikap menghargai orang lain tanpa kecuali yang diwakili dengan kata “Respect”. Pria yang telah mengumrohkan ratusan orang ini menegaskan di mana pun kita berada, jangan pernah menganggap remeh siapa pun. Hormati dan hargai semua orang yang berkomunikasi dengan kita.

“Jangan karena punya pangkat dan jabatan, merasa lebih hebat dari yang lain. Sehingga tidak menghargai orang lain,” kata pria yang selalu bicara apa adanya itu.

Amanah sebagai prajurit, ujar Dr Aqua Dwipayana, sebaiknya dimanfaat sebaik-baiknya dengan menghargai semua orang. Sehingga semuanya merasa nyaman saat bekomunikasi.

Selain itu, tambah bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini, orang yang diajak berkomunikasi tidak ragu-ragu menyampaikan berbagai informasi. Sehingga banyak memperoleh data dan masukan.

Kedua adalah sikap “empathy” (empati). Semua prajurit harus bisa merasakan yang dirasakan orang lain. Ini juga penting buat para komandan kepada seluruh anggotanya.

“Upayakan bisa merasakan yang dialami orang lain.Dengan begitu semuanya merasa nyaman. Apalagi kalau kemudian dapat membantu mengatasi kesulitan mereka,” tutur Dr Aqua Dwipayana.

Mantan anggota Dewan Pakar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) tersebut menyarankan untuk selalu berempati pada setiap orang terutama yang ada kaitan dengan aktivitas yang dilakukan. Hal itu dapat membuat komunikasinya jadi nyaman dan lancar sehingga tujuan melaksanakan komunikasi tercapai.

0 Komentar