sumedangekspres, UJUNGJAYA – Para petani di Kecamatan Ujungjaya mengkritisi pembangunan Bendung Sementara Cariang. Mereka seakan tidak puas dengan adanya Bendung Sementara Cariang yang kembali jebol beberapa waktu lalu.
Para petani pun mengharapkan Bendung Cariang permanen segera terealisasi. Berdasarkan pantauan Sumeks, Bendung Sementara Cariang jebol tepat berada di tengah. Sehingga, air tidak tertampung oleh Bendungan Sementara.
Menurut beberapa petani, awalnya badam bendung jebol hanya berukuran kecil. Namun seiring debit air yang meningkat saat hujan deras, kerusakan Bendung Sementara Cariang semakin besar.
Baca Juga:Pasar Murah Jaga Stabilitas Pangan di CimanggungCegah DBD, Pemdes Cipacing Lakukan Fogging
Seorang petani di Kecamatan Ujungjaya, Tatang Hidayat mengatakan pembangunan Bendung Sementara Cariang seakan tidak bermanfaat bagi petani.
“Pembangunan Bendung Sementara Cariang tidak bermanfaat bagi petani di Kecamatan Ujungjaya,” kata Tatang saat berbincang dengan Sumeks di sela-sela kegiatan pembuatan konten di Bendung Cariang, Selasa (11/2).
Ditegaskan, awalnya pembangunan Bendung Sementara Cariang diprediksi akan bertahan hingga dua tahun. Namun belum genap setahun, Bendung Sementara Cariang sudah jebol kembali.
“Kini jebolan tersebut semakin besar. Sehingga, mengancam Masa Tanam (MT) 2 di Kecamatan Ujungjaya,” katanya.
Padahal, kata dia, seharusnya pembangunan Bendung Sementara Cariang diharapkan mampu bertahan dua tahun dan bermanfaat bagi para petani.
“Kalau melihat seperti ini, seakan pemerintah asal-asalan membangun Bendung Sementara Cariang. Asal terlaksana. Namun, tidak bermanfaat bagi para petani,” tegasnya.
Dia pun berharap pembangunan Bendung Cariang permanen segera terlaksana. Pasalnya, akan bermanfaat bagi para petani terutama di MT 2.
Baca Juga:Kades dan BPD Jatihurip Berharap BUMDes Sukses Kelola 20% Dana Desa untuk Ketahanan PanganDesa Mekarjaya Fokus Program Ketahanan Pangan Berbasis Hortikultura
“Para petani sangat menunggu agar pembangunan Bendung Cariang permanen segera terlaksana. Bendung itu sendiri akan bermanfaat bagi para petani,” pungkasnya.
Sementara petani lainnya, Omo menerangkan pembangunan Bendung Sementara Cariang hampir setiap tahun dilakukan. Namun, hanya bertahan beberapa bulan saja.
“Seperti sekarang ini, paling belum genap satu tahun sudah jebol kembali. Padahal, debit air masih terhitung biasa,” paparnya.
Dikatakan, pembangunan Bendung Sementara Cariang memakan biaya cukup besar, namun manfaatnya bagi para petani hanya sebentar.
“Saya sangat menyayangkan biaya pembangunan, sementara manfaatnya sedikit. Jadi seakan membuang-buang uang saja. Jadi sangat diharapkan pembangunan permanen segera dilakukan,” tegasnya. (bim)