Jalan Sempit, Infrastruktur Kawasan Jatigede Kurang Memadai

LAKA LANTAS: Petugas saat mengevakuasi sebuah mobil yang kecelakaan akibat jalan menuju Buricak Burinong yang
ISTIMEWA, LAKA LANTAS: Petugas saat mengevakuasi sebuah mobil yang kecelakaan akibat jalan menuju Buricak Burinong yang sempit, beberapa waktu lalu.
0 Komentar

sumedangekspres, JATIGEDE – Kawasan Bendungan Jatigede menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup menonjol di Kabupaten Sumedang. Namun, hal itu tidak dibarengi infrastruktur yang memadai.

Beberapa titik infrastruktur yang tidak memadai diantaranya jalan menuju kawasan Buricak Burinong yang sempit. Akibatnya, sering terjadi kecelakaan di jalan akses masuk obyek wisata Buricak Burinong yang penyebabnya adalah karena kondisi jalan yang sempit.

Banyak pengelola wisata di kawasan Bendungan Jatigede berharap pemerintah Kabupaten Sumedang memperhatikan infrastruktur jalan menuju kawasan wisata. Hal tersebut dilakukan guna memudahkan akses menuju lokasi wisata sehingga jumlah kunjungan wisata dapat meningkat.

Baca Juga:Perumda Tirta Medal Gelar Latihan Bela Negara Setingkat Staf Tahap IVPWI Kabupaten Sumedang Jajal Keindahan Tanjung Duriat

Diantaranya pemilik objek wisata Tanjung Duriat Jatigede Arif Respati. Dia mengatakan masih adanya beberapa titik lokasi menuju objek wisata Jatigede yang rusak.

“Tentunya kami pihak pengelola objek wisata yang ada di kawasan Bendungan Jatigede berharap infrastruktur jalan bisa mulus sehingga pengunjung menjadi lebih tertarik,” jelas Arif, baru-baru ini.

Dia bersyukur saat ini Pemerintah sedang mengerjakan proses pembangunan jalan Lingkar Utara Jatigede. Namun, dia juga berharap pemerintah juga turut memperhatikan akses jalan lainnya seperti jalan dari arah Warung Ketan Situraja maupun jalan dari arah Kecamatan Jatigede.

Arif menjelaskan, pihak pengelola sendiri siap melakukan penataan penataan objek wisata sehingga akan lebih menarik banyak pengunjung.

“Dalam hal ini tentunya dibutuhkan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan pengelola objek wisata, dimana infrastruktur jalan dilakukan pemerintah dan penataan objek wisata dilakukan pengelola. Hasilnya akan lebih meningkatkan jumlah kunjungan wisata,” pungkasnya. (red)

0 Komentar