SD Rabbani Sumedang Buka Penerimaan Siswa Baru Tahun Ajaran 2025/2026

IBUKA: SD Rabbani Sumedang menerima pendaftaran siswa baru tahun pelajaran 2025/2026.
DIBUKA: SD Rabbani Sumedang menerima pendaftaran siswa baru tahun pelajaran 2025/2026.
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA – SD Rabbani Sumedang membuka program penerimaan siswa baru untuk tahun ajaran 2025/2026. Sekolah yang berlokasi di Jalan Prabu Geusan Ulun ini telah memulai pendaftaran gelombang kedua sejak bulan ini hingga Juni, atau sampai kuota terpenuhi.

Wakil Kepala SD Rabbani Sumedang, Ulfah Nopiyanti, mengungkapkan, sekolah akan menerima 36 siswa baru yang akan dibagi ke dalam dua kelas, masing-masing berisi 18 siswa dengan didampingi oleh dua guru per kelas.

“Pendaftaran akan dibuka hingga kuota terpenuhi. Kami juga menyediakan diskon khusus bagi pendaftar yang memenuhi syarat. Anak-anak yang diterima adalah mereka yang berusia 6–7 tahun dan telah siap memasuki jenjang sekolah dasar,” ujarnya kepada Sumeks, Kamis (20/2).

Baca Juga:Dony-Fajar Dilantik Presiden, Siap Wujudkan Sumedang Lebih MajuTiga Hari Hilang di Gunung Manglayang, Wendi Ditemukan Selamat

Sebagai bagian dari proses seleksi, SD Rabbani juga mengadakan tes psikotes bagi calon siswa untuk menilai kesiapan mereka dalam aspek belajar. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana anak-anak mengenal angka, huruf, serta kesiapan mental dan emosional mereka.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap siswa tidak hanya siap dalam aspek kognitif dan psikomotorik, tetapi juga dalam hal mental dan emosional. Oleh karena itu, hasil psikotes juga akan diberikan kepada orang tua agar mereka mengetahui perkembangan anak mereka,” jelasnya.

Selain menerima siswa reguler, SD Rabbani Sumedang juga menyediakan kuota 15 persen bagi anak berkebutuhan khusus.

SD Rabbani memiliki program kurikulum khas yang dirancang untuk membentuk karakter dan keterampilan siswa melalui tiga aspek utama. Pertama, Qurantum, yaitu program hafalan Al-Qur’an yang menargetkan siswa mampu menghafal hingga 7 juz.

Kedua, Zindani, yakni pelatihan public speaking yang bertujuan melatih siswa agar percaya diri dalam berbicara di depan umum serta mampu bersosialisasi dengan baik. Ketiga, Entrepreneur, yaitu pembelajaran kewirausahaan di mana siswa diajarkan membuat berbagai produk, seperti makanan dan aksesori, yang kemudian dijual kepada orang tua maupun masyarakat luar sekolah.

Program tersebut diharapkan dapat membentuk generasi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki keterampilan dan kemandirian sejak dini.

“Kami juga menerapkan kebiasaan baik dalam keseharian siswa. Sebelum memulai pelajaran, mereka akan melakukan salat Dhuha bersama dan menghafal Al-Qur’an terlebih dahulu,” tambahnya.

0 Komentar