*Kodam XIII/Merdeka*Visi‘’Terwujudnya Prajurit Kodam XIII/Merdekayang Modern, Profesional, dan Adaptif untuk mewujudkan Pertahanan yangBerdaya Tangkal dan Berdaya Tindak Tinggi’’. Misi· Menyelenggarakan pembangunan Kodam XIII/Merdeka sebagai kekuatan Matra Darat dan melaksanakan pembinaan kekuatan melalui modernisasi pemenuhan serta pengelolahan organisasi, personel, material, fasilitas, latihan dan doktrin guna mewujudkan kesiapan; · Kodam XIII/Merdeka yang efektif serta berdaya tangkal dan berdaya tingkat tinggi dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta melindungi keselamatan bangsa; · Menyelenggarakan pembinaan Prajurit Kodam XIII/Merdeka, meliputi bidang intelijen, tempur, dukungan, dan pembinaan teritorial melalui pendidikan dan latihan dalam rangka memeliharan dan meningkatkan standarisasi kemampuan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional dan adaptif; dan · Menyelenggarakan pengelolahan sumber daya pertahanan di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo menjadi kekuatan pertahanan negara matra Darat yang siap digunakan untuk kepentingan pertahanan negara melalui pembinaan teritorial. Komandan: Mayor Jenderal TNI Suhardi (Panglima Komando Daerah Militer XIII/Merdeka) SejarahSejarah Kodam XIII/Merdeka berawal dari Operasi Sapta Marga IV diturunkan di Manado, yang dipimpin oleh Letkol Rukminto Hendraningrat. Pada 16 Juni 1958, semua pasukan Operasi Sapta Marga IV mendarat di Kema dan mulai menjalankan tugas hingga Kema berhasil ditaklukkan.
Dengan mendaratnya semua pasukan di Kema, operasi di daratan Sulawesi Utara diubah namanya menjadi Operasi Merdeka. Setelah Kema dikuasai, serangan selanjutnya dilancarkan ke utara Manado, timur Bitung, dan barat untuk merebut Makalisung. Oleh karena itu, Pasukan Operasi Sapta Marga IV harus menguasai kota-kota lain di Manado. Pada tanggal 21 Juni 1958, pasukan berhasil merebut daerah Wori yang terletak hanya beberapa kilometer saja dari Manado.
Dengan itu maka berakhir sudah pengepungan kota Manado. Bertitik tolak dari pandangan ini, pada tanggal 12 Februari 1985 dikeluarkan Surat Keputusan Nomor: Skep/131/II/1985tentang penggabungan Kodam XIII/Merdeka dan Kodam XIV/Hasanuddin menjadi Kodam VII/Wirabuana yang berkedudukan di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.
Baca Juga:Pegawai Pemdaprov Ngantor Lebih Pagi, Dedi Mulyadi: Bukan Cari Sensasi, Lebih Disiplin, Sehat, Terhindar MacetTarawih Perdana, Bupati Sumedang Ajak Warga Naik Kelas dalam Beribadah
Peresmian Kodam XIII/Merdeka berdasarkan Nomor Keputusan 33 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Pengesahan Kodam XIII/Merdeka.