sumedangekspres, CIMANGGUNG – Rencana penutupan jalan pintas yang menghubungkan Desa Sawahdadap dan Desa Mangunarga ke kawasan PT Dwi Papuri Abadi menjadi topik utama dalam musyawarah yang digelar di Aula Kecamatan Cimanggung, baru-baru ini.
Manager Umum PT Dwi Papuri Abadi, Kol (Pur) Komara Adji, menjelaskan penutupan jalan pintas ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan di kawasan perusahaan.
“Kami sering menerima laporan kehilangan barang milik tenant dan pekerja. Selain itu, kawasan ini juga kerap digunakan untuk aktivitas ngabuburit dan balapan liar selama Ramadan, tentunya mengganggu ketertiban,” ungkapnya.
Baca Juga:Bupati Dony Bagikan NIB Gratis, Beri Banyak Manfaat untuk MasyarakatPasar Senen Mudahkan Masyarakat Mulya Mekar Belanja
Komara menegaskan perusahaan akan memasang pemberitahuan resmi terkait rencana penutupan jalan. Dia juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan akses pintu utama sebagai bentuk penghormatan terhadap aturan yang berlaku.
Menanggapi adanya usulan pendirian pos keamanan di pintu keluar masuk belakang, Komara Adji menyatakan pihaknya akan mempertimbangkan opsi sistem buka-tutup akses, terutama untuk kepentingan masyarakat yang ingin menuju makam di Desa Mangunarga. Sementara itu, akses di Dusun Cigulampok dan Dusun Cijengkol, Desa Sawahdadap, tetap akan ditutup.
Selain itu, perusahaan juga meminta kerja sama dari pemerintah desa untuk memastikan tidak ada pedagang liar yang berjualan di dalam kawasan perusahaan.
“Kami sudah menyediakan stan khusus di belakang kantor perusahaan agar pedagang lebih tertata dan tidak ada pungutan liar,” jelas Komara.
Kepala Desa Mangunarga, Pepen, mengungkapkan pihaknya menerima banyak keluhan dari warga terkait rencana ini.
“Meskipun demikian, kami tetap menghormati keputusan perusahaan. Kami berharap ada solusi terbaik agar masyarakat tidak terlalu terdampak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sawahdadap, Ujang Suganda, menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak penutupan jalan bagi warga.
Baca Juga:Sekda Herman Cek Longsor Sampah di TPA Sarimukti, Instruksikan Pasang Kawat BronjongEmpat Daerah di Jabar dan Pemdaprov Bersinergi Atasi Banjir
“Kami memahami alasan perusahaan, tetapi masyarakat yang bekerja di kawasan ini juga membutuhkan akses yang lebih mudah,” katanya.
Sebagai solusi, Ujang mengusulkan agar perusahaan mendirikan pos keamanan di pintu keluar-masuk belakang untuk tetap menjaga keamanan tanpa harus menutup akses sepenuhnya.
Hasil musyawarah ini akan disampaikan kepada Direktur PT Dwi Papuri Abadi untuk dipertimbangkan lebih lanjut. Harapannya, keputusan yang diambil nantinya dapat menjaga keseimbangan antara keamanan perusahaan dan kebutuhan masyarakat sekitar.