“Para siswa tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga menulis dan merangkum setiap pembelajaran yang diberikan,” ungkap Masruri.
Kegiatan tersebut melibatkan siswa sebagai panitia pelaksana yang berasal dari organisasi Rohis dan Irma. Dengan demikian, siswa tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga turut serta dalam mengelola jalannya kegiatan.
Masruri berharap Smart Tren PII dapat membentuk kebiasaan positif bagi siswa sehingga mereka memiliki perilaku yang lebih baik.
Baca Juga:Tragedi Sumur Limbah di Cimanggung: Tiga Pekerja Tewas Akibat Gas BeracunPersolan Banjir, Satpol PP Sumedang Hentikan Proyek Perumahan dan Lakukan Pengecekan Izin
“Agama bukan sekadar pengetahuan, tetapi juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di SMK, pelajaran agama hanya tiga jam per minggu. Oleh karena itu, Ramadan menjadi momen yang tepat untuk memperdalam nilai-nilai keislaman,” katanya.
Lebih lanjut, Masruri mengungkapkan, kegiatan ini telah memberikan dampak positif bagi para siswa.
“Ada yang sebelumnya tidak mengenakan kerudung, kini mulai berhijab. Ada pula yang sikapnya kurang baik, tetapi setelah mengikuti Smart Tren PII menjadi lebih berakhlak,” pungkasnya. (ahm)