Warga Sumedang Mengaku Terancam, Jika Tak Melunasi Biaya Persalinan, RSUD Sebut Keliru

KLARIFIKASI: Media sosial dihebohkan dengan unggahan seorang warga yang mengaku mengalami kesulitan dalam memb
ISTIMEWA, KLARIFIKASI: Media sosial dihebohkan dengan unggahan seorang warga yang mengaku mengalami kesulitan dalam membayar biaya persalinan di RSUD Umar Wirahadikusumah.
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA – Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan unggahan seorang warga yang mengaku mengalami kesulitan dalam membayar biaya persalinan di RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang. Unggahan tersebut dibagikan oleh akun Facebook Gie Permana di grup Aku Cinta Sumedang, meminta solusi dan bantuan terkait pembayaran sisa utang persalinan anaknya.

Dalam unggahannya, Gie Permana menampilkan surat tagihan dari RSUD Umar Wirahadikusumah senilai Rp 8.777.346 dan mengklaim bahwa pihak rumah sakit mengancam akan mengambil anaknya jika utang tersebut tidak segera dilunasi.

“Manawi aya nu tiasa ngabantosan, kapungkur tilas lahiran di RSUD Sumedang teu acan lunas, ayeuna aya surat ka bumi. Terakhir pas abdi nyicil, pihak RSUD saur pami teu dilunasan budak bakal diambil ku pihak RSUD. Apa leres?” tulisnya dalam unggahan tersebut.

Baca Juga:OTD Cipanas akan Duduki BBWS CimancisBupati Gagas Kembalikan Fungsi Lahan Konservasi di Cimanggung

Unggahan itu langsung menuai perhatian warganet dan mendapatkan ratusan komentar. Banyak netizen yang memberikan saran, termasuk meminta bantuan ke Dinas Sosial dan melaporkan masalah tersebut kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Seorang pengguna Facebook, Yun’z Yuni Yuningsih, mengaku pernah mengalami kejadian serupa.

“Bulan Agustus kamari rai ge kenging serat ka bumi ti pihak RS jeung kejaksaan. Tapi abdi mah nyicil sakumaha tiasa, malah pihak RS nampi nyicil meski 100 ribu per minggu asal ada itikad baik,” tulisnya.

Sementara itu, akun Sariliani menyarankan agar Gie Permana mengajukan bantuan ke Dinas Sosial.

“Pami leres-leres henteu tiasa mayar, dongkap ka Dinas Sosial, bawa surat tagihan. Saya dulu pernah kena biaya rumah sakit hingga Rp 42 juta, alhamdulillah setelah ke Dinas Sosial akhirnya dibantu dan tidak membayar sepeser pun,” katanya.

Namun, beberapa warganet mempertanyakan kebenaran ancaman pihak RSUD yang disebut akan mengambil anak pasien jika utangnya tidak dilunasi. Akun Dewi Iswari mengingatkan agar pasien lebih dulu mendatangi rumah sakit untuk klarifikasi sebelum membagikan informasi di media sosial.

“Seharusnya langsung datang ke RS dulu untuk mencari solusi, jangan dulu viral-viral di media sosial karena bisa jadi ada kesalahpahaman,” komentarnya.

0 Komentar