Polisi Turunkan Ribuan Personel Gabungan untuk Kawal Demonstrasi Tolak UU TNI

Polisi Turunkan Ribuan Personel Gabungan untuk Kawal Demonstrasi Tolak UU TNI
Polisi Turunkan Ribuan Personel Gabungan untuk Kawal Demonstrasi Tolak UU TNI - (ilustrasi)
0 Komentar

sumedangekspres – Pada Kamis, 20 Maret, DPR mengesahkan RUU TNI di tengah kritik publik, yang kemudian memicu demonstrasi penolakan di berbagai daerah, dengan sejumlah tindakan represif oleh aparat yang tercatat selama aksi berlangsung.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan perihal rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR bersifat situasional atau tergantung pada situasi dan kondisi dilapangan.

Sekitar 1.824 perosonel aparat gabungan akan dikerahkan untuk mengawal aski demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan untuk menolak Undang-undang atau UU TNI di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (27/3) pada hari ini.

“Jumlah personel pengamanan 1.824,” ungkap Susatyo kepada awak media pada Kamis (27/3).

Baca Juga:MENGHARUKAN: Meninggal Saat Kecelakaan, Mahasiswi Ini Berikan Mukenah dan Koko Untuk Orangtua TercintaRekomendasi Film Buat Nemenin Kamu Selama Liburan Lebaran

Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan untuk mengantisipasi dinamika situasi di lapangan, demikian penuturan pihak berwenang.

Aksi demonstrasi menentang pengesahan UU TNI di Surabaya sempat mengakibatkan seorang mahasiswa mengalami patah tulang.

Terkait hal tersebut, Susatyo, seorang pejabat setempat, mengimbau agar para peserta aksi menjalankan unjuk rasa dengan cara damai dan sesuai aturan yang berlaku.

“Lakukan unjuk rasa dengan santun, hindari kekerasan dan merusak fasilitas umum,” tambahnya.

Koordinator Media BEM SI Kerakyatan, Annas Rabbani, mengungkapkan bahwa aksi ini akan dimulai pukul 13.30 WIB bersama koalisi masyarakat sipil.

Tuntutan utama dalam aksi ini adalah penolakan terhadap RUU TNI dan RUU Polri, dengan narasi “Indonesia Gelap” yang tetap diusung.

Meski jumlah pasti demonstran belum bisa diprediksi, Annas menyatakan aksi kali ini akan melibatkan sekitar 50 organisasi dan aliansi.

Baca Juga:Tak Hanya Satu Vidio, Ternyata Ada 12 Vidio Calla Pramuka yang Bocor di Media SosialDua Bocah Diculik Setelah Berkenalan dengan Orang Asing di Game Online

Para peserta juga diminta untuk mengenakan pakaian bebas, mengikuti contoh aksi sebelumnya yang membebaskan almamater.

0 Komentar