Jangan Sampai Hilang, Ini Dia 5 Warisan Budaya Sumedang yang Diperkirakan Hampir Punah

Jangan Sampai Hilang, Ini Dia 5 Warisan Budaya Sumedang yang Diperkirakan Hampir Punah
Jangan Sampai Hilang, Ini Dia 5 Warisan Budaya Sumedang yang Diperkirakan Hampir Punah - (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Seiring berkembangnya zaman, budaya tradisional yang sudah diturunkan dari para leluhur mulai luntur.

Budaya-budaya merupakan suatu mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat yang tinggal di suatu wilayah dan sarat akan kearifan lokal dan tradisi yang telah ada selama ratusan tahun.

Kehilangan warisan budaya ini bukan hanya merugikan identitas budaya daerah, tetapi juga mengurangi keragaman budaya Indonesia secara keseluruhan.

Baca Juga:Temuan Jasad Seorang Perempuan Tanpa Identitas Kenakan Kaus dan Celana DoraemonKronologi Suami Aniaya Istri Gara-gara Tabungan

Sumedang merupakan salah satu sebuah kabupaten yang terletak di Jawa Barat, kaya akan budaya dan tradisi yang mencerminkan keberagaman dan sejarah panjang daerah ini.

Namun, seiring berjalannya waktu dan modernisasi, beberapa warisan budaya Sumedang mulai terancam punah. Berikut adalah lima budaya warisan Sumedang yang hampir punah, namun patut untuk dilestarikan.

1. Tari Topeng Candra Buana

Tari Topeng Candra Buana merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional yang telah ada sejak ratusan tahun lalu di Sumedang.

Tarian ini menggunakan topeng sebagai salah satu elemen utama, dengan gerakan yang khas serta diiringi oleh musik tradisional.

Pada masa lalu, Tari Topeng Candra Buana sering dipertunjukkan dalam berbagai upacara adat dan acara kerajaan.

Namun, dengan berkurangnya minat generasi muda terhadap seni tradisional, tari ini kini semakin jarang ditampilkan, bahkan hampir punah.

2. Sisingaan

Sisingaan adalah sebuah tradisi budaya yang melibatkan perarakan patung berbentuk singa yang dihias dengan warna-warni cerah.

Baca Juga:MEMANAS: Lisa Mariana Ungkap Dirinya Hamil Dua Minggu Setelah Bertemu RK dan Menginap di HotelDigadang-gadang Gusur Posisi Kim Soo Hyun, Alasan Park Hyung Sik Menjadi Aktor dengan Bayaran Tertinggi

Biasanya, tradisi ini dilakukan dalam rangka merayakan hari-hari besar atau acara tertentu, seperti perayaan panen atau upacara adat.

Dalam tradisi Sisingaan, ada dua orang yang mengangkat patung singa tersebut, dan diiringi dengan musik tradisional.

Meskipun masih ada beberapa komunitas yang melestarikan Sisingaan, jumlahnya semakin berkurang, dan banyak orang muda yang tidak lagi mengenal tradisi ini.

3. Kacapi Suling

Kacapi Suling adalah seni musik tradisional yang menggunakan alat musik kacapi (sejenis harpa) dan suling (seruling bambu) sebagai instrumen utamanya.

Musik ini sering diperdengarkan dalam acara adat atau sebagai bentuk hiburan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sumedang.

Dengan kemajuan teknologi dan dominasi musik modern, Kacapi Suling mulai dilupakan oleh generasi muda. Kini, hanya segelintir pengrajin dan musisi yang masih mempertahankan seni ini.

0 Komentar