Fakta Fakta Jatinangor House: Kisah Ayam Goreng Lokal yang Mirip Fast Food Internasional

Fakta Fakta Jatinangor House: Kisah Ayam Goreng Lokal yang Mirip Fast Food Internasional
Fakta Fakta Jatinangor House: Kisah Ayam Goreng Lokal yang Mirip Fast Food Internasional (ist)
0 Komentar

Namun tidak semua fakta Jatinangor House selalu tentang kelezatan atau keberhasilan bisnis. Baru-baru ini, publik dibuat geger oleh video viral yang memperlihatkan pegawai Jatinangor House melayani pesanan dalam kondisi bertelanjang dada.

Video tersebut memperlihatkan kondisi dapur yang sangat panas, diduga diambil oleh driver ojek online saat menunggu pesanan di salah satu cloud kitchen mereka di Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, manajemen Jatinangor House segera mengeluarkan klarifikasi dan permohonan maaf melalui media sosial. Mereka mengakui adanya ketidaksesuaian standar kenyamanan kerja di dapur yang menyebabkan para karyawan mengalami kepanasan ekstrem.

Baca Juga:Jans Park Jatinangor Sumedang Punya Siapa? Ini Sosok Pemilik di BaliknyaMenjelajahi 10 Tempat Wisata di Jatinangor Sumedang yang Sarat Alam, Sejarah, dan Petualangan

Sebagai langkah tegas, pihak manajemen menutup permanen gerai cloud kitchen tersebut dan menyatakan akan melakukan pembenahan baik dari sisi fasilitas maupun kenyamanan kerja para staf di cabang lainnya.

Isu tersebut memperkaya daftar fakta Jatinangor House yang perlu diketahui publik, tidak hanya soal rasa dan harga, tapi juga soal komitmen perusahaan dalam mengelola bisnisnya dengan bertanggung jawab.

Menyimak seluruh fakta Jatinangor House ini, terlihat bahwa brand ayam goreng lokal ini telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam waktu singkat. Namun, tantangan dan kritik pun tetap hadir sebagai bagian dari dinamika bisnis yang terus berkembang.

Dengan kepemilikan yang jelas oleh Aziez Ahmad Firman dan kehadiran cabang yang semakin luas, fakta Jatinangor House menjadi salah satu contoh bagaimana kuliner lokal mampu bersaing di tengah maraknya brand internasional.

Di sisi lain, momen viral yang baru saja terjadi menjadi pengingat penting bahwa dalam membangun bisnis, aspek operasional dan kenyamanan karyawan juga harus menjadi prioritas utama.***

0 Komentar